Pada Mei persentase kematian adalah 7,66 persen dengan rata-rata 6,68 persen. Pada Juni menurun dengan persentase kematian 6,09 persen dengan rata-rata 5,56 persen.
"Dan terus menurun hingga Juli persentase kematian 5,08 persen dengan rata-rata 4,86 persen. Sementara persentase kematian dunia sebesar 4,2 persen," ujar Wiku.
Per tanggal 23 Juli 2020, pasien yang meninggal dunia sebanyak 4.576 kasus atau 4,9 persen dari total kasus terkonfirmasi.
Kesimpulan dan Saran
Dari kondisi di lapangan, terpantau masih banyak masyarakat yang belum patuh pada protokol kesehatan. "Untuk itu masyarakat harus saling mengingatkan, pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan," ucap Wiku Adisasmito, jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19.
Melihat kasus yang terpapar masih tinggi, karena kasus ini disebarkan oleh manusia, baik sadar ataupun tidak, maka pemerintah sebaiknya lebih meningkatkan cipkon (penciptaan kondisi) atau conditioning, agar masyarakat mau berpikir, berbuat dan memutuskan seperti apa yang diinginkan pemerintah dalam mengatasi penyebaran covid.
Waktu penularan covid sudah berjalan hampir lima bulan, para pejabat intelijen dan pengemban amanah sebaiknya fokus dalam cipkon (spesialisasi badan intelijen).
Kini bukan persoalan kita 'heboh' membeli anti virus atau obatnya yang belum jelas. Biarkan para ahli melakukan tugasnya, tidak perlu dengan janji-janji.
Tetapi yang lebih penting kalau sudah ditemukan formula mengubah perilaku masyarakat secara komprehensif yang mampu tidak tertular dan menulari, mengatasi side efect ke komponen ekonomi, penulis percaya teror covid akan mereda.
Semoga dengan terbitnya Perpres 82/2020 tgl 20 Juli 2020, tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Perpres dan Gugus Tugas beralih namanya menjadi satuan tugas, dengan Erick Thohir sebagai komandan, apapun namanya itu, selain pejabat berusaha mencari jalan medik, Pray menyarankan sisi psikologis (cipkon) diterapkan. (Artikel terkait akan dibuat). Good luck, Komandan, GBU. (Pray Old Soldier)
Oleh: Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat IntelijenÂ