Mohon tunggu...
Prayitno
Prayitno Mohon Tunggu... Tentara - Blog pribadi

Marsma TNI (Purn) Prayitno.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim: A Smart, Professional, Humble and Multitalented Marshal

16 Desember 2021   17:50 Diperbarui: 16 Desember 2021   18:03 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim semasa menjabat KSAU dan grup band The Playsets

Hari ini, Jumat, 17 Desember 2021, tepat Hari Ulang Tahun ke-74 Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim, mantan Kasau 2002-2005. Saya akan mengulas sedikit tentang sejumlah kejadian yang menurut pribadi saya baik untuk disimak agar generasi muda kita dari latar belakang apapun dapat mengambil hikmah dan meneladani pada kehidupannya.

Saya mengenal beliau pertama kali saat saya dan beliau sama-sama selesai sholat Ashar di Mesjid Sesko ABRI, Bandung, saat mendampingi kunjungan Menhankam/Pangab Jenderal TNI Wiranto tahun 1998.  Beliau masih berbintang satu dan saya berpangkat Letkol.  Dengan wajah serius sambil duduk di teras Masjid dan saling mengenakan sepatu, beliau bertanya tentang tugas saya dimana.  Saat saya jawab di Spri Pangab, beliau menukas bahwa Sespri kan Kolonel.  Saya menjawab kembali bahwa Koorspri Pangab adalah Kolonel dan saya Pabungkol Spri Menhankam/Pangab merangkap Interpreter.  Dari info rekan, beliau menjabat Diropslat Mabesau.

Masih dalam kegiatan dengan Menhankam/Pangab Jenderal TNI Wiranto.  Saat itu kita berkumpul di lobi salah satu hotel di Kuala Lumpur, Malaysia, dalam rangka persiapan kepulangan dari kegiatan Malindo GBC.  Menhankam/Pangab mengenakan pakaian jas lengkap dan perwira pendamping semua mengenakan PDH.   Menhankam/Pangab bertanya kepada saya karena hanya beliau yang tidak berseragam militer.  

Saya jawab sesuai protokoler bahwa beliau berhak mengenakan PSL karena memiliki jabatan rangkap.  Lalu beliau bertanya kepada Marsda TNI Chappy Hakim yang saat itu merupakan perwakilan TNI AU yang berkata bahwa sesuai prosedur TNI AU semua penumpang pesawat militer harus berseragam.  Namun saya tekankan Menhankam/Pangab tidak perlu berganti pakaian. 

Saat kunjungan Panglima TNI ke Thailand, yang saat itu dijabat Laksamana TNI Widodo AS, selain ada Asrenum Panglima TNI dari matra darat dan Asintel Panglima TNI dari matra laut, beliau yang saat itu menduduki jabatan Danjen Akademi TNI,  saya masukan sebagai salah satu pejabat TNI dari unsur udara. Karena Athan RI waktu itu dipegang unsur udara, beliau mengingatkan agar Athan RI diberitahu untuk memperhatikan diri beliau.  

Saya jelaskan bahwa karena beliau adalah anggota delegasi maka Athan RI akan berfokus pada Panglima TNI dan beliau akan ditangani oleh Atase matra lain.  Saat kepulangan usai Jamuan Dinner oleh Pangab Thailand, pengemudi mobil beliau tidak ada di tempat dan ternyata pulang menunggu waktu kembali ke hotel.  Beliau langsung naik ke mobil untuk Asintel Panglima TNI.  

Akhirnya Asintel Panglima TNI bergabung dengan kami yang naik van.  Pernah ada kejadian saat beliau baru menjabat sebagai Danjen Akademi TNI mengirim seorang Kolonel Marinir Dirmin-nya untuk meminta saya membuatkan name tag yakni kartu khas rombongan Panglima TNI dengan pita merah putih untuk ditempel di koper dan sekaligus kartu nama (business card) padahal anak buah di Mako Akademi TNI segudang.  Namun beliau ini seorang Pati yang smart bahwa suatu produk harus benar dan sempurna.  Dengan menyuruh saya yang biasa membuatkan keperluan Panglima TNI dipastikan kartu nama beliau pasti benar dan baik.   

Pada era Panglima TNI dijabat Jenderal TNI Endriartono Sutarto, saya  sebagai pengatur dinner selalu memberi kesempatan kepada beliau untuk tampil manggung, karena kebetulan Panglima TNI satu abituren 1971 dan keduanya gemar bernyanyi.

  Namun Marsekal Chappy Hakim  lebih piawai (professional) karena mampu memainkan beragam alat musik terutama saxophone sebagai ciri khasnya selain bernyanyi dengan lagu favoritnya Love Letters In the Sand oleh Pat Boone.  Penampilan beliau telah membuat suasana acara dinner semakin semarak dan berkesan, mengingat acara dinner di TNI dikenal di kawasan selalu diisi dengan tampilan Panglima TNI sebagai tuan rumah dan beliau.  

Pernah suatu saat, saya mengusulkan kepada beliau sebagai Kasau Wing Penerbang Kelas-1 Kehormatan untuk Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto, mengingat semua matra telah menganugerahkannya. Beliau seperti tidak sependapat mengingat, tegas beliau,  Wing Penerbang itu adalah wing profesi dan hanya untuk para penerbang TNI AU.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun