Mohon tunggu...
yudhi
yudhi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pendidikan itu mengobarkan api dan bukan mengisi bejana. (Socrates)

Suka tertawa sendiri, tetapi tidak gila. Hu hu hu ha ha ha ....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bidang Pertanian yang Terkesampingkan

4 Maret 2019   11:26 Diperbarui: 4 Maret 2019   11:32 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada jaman sekarang, sangat jarang orang yang memperhatikan pertanian. Anak-anak muda pun tidak lagi ingin menjadi petani, dan hal ini tentu saja merupakan lampu kuning bagi masa depan pertanian di negara Indonesia.

Sesungguhnya, justru melalui bidang pertanian-lah negara Indonesia bisa menjadi makmur dan memiliki ketahanan ekonomi yang kuat. Mengapa ? Setidak-tidaknya ada 3 alasan mengapa bidang pertanian dapat memakmurkan dan menguatkan ekonomi di negara Indonesia :

1. Lahan Indonesia paling cocok digunakan untuk bercocok-tanam karena kondisi geografisnya yg berada di sekitar garis khatulistiwa dan di dalam kawasan cincin api.

2. Setiap hari orang pasti makan dan apa yg dimakan itu pastilah bersumber dari bidang pertanian. Jadi, aktivitas makan yg terus-menerus ini akan mengakibatkan roda perekonomian terus-menerus berputar sehingga secara otomatis dapat membangun ketahanan ekonomi negara melalui bidang pertanian.

3. Bidang yg lain selain bidang pertanian butuh kreatifitas yg tinggi. Adakah orang Indonesia yg sudah bisa memproduksi pesawat terbang, kapal pesiar, peralatan laboratorium, handphone android, atau chip komputer ? Belum ada, bukan ? Semua teknologi itu masih harus kita impor dari negara-negara luar (China, Jepang, Korea, Eropa, Amerika). Sementara itu, bidang pendidikan kita juga belum baik dan masih banyak masyarakat kita yg belum terdidik, dan bahkan yg sudah terdidik pun belum tentu mampu utk memiliki kreatifitas yg tinggi utk berinovasi. Oleh karena itu, bidang lain selain bidang pertanian bukanlah sebuah opsi yg tepat untuk menggantungkan perekonomian di negeri Indonesia.

- - - - - - - - -

Kebanyakan kita (bahkan bagi penulis sendiri) sudah memandang sebelah mata bidang pertanian, padahal profesi yg dianggap rendahan ini justru merupakan kunci kemakmuran bagi segenap masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, mulai sekarang, hendaknya bidang pertanian tidak dipandang sebelah mata lagi, melainkan harus dihargai dan ditekuni.

Baik pemerintah maupun masyarakat harus belajar mencintai bidang pertanian dan secara sepenuh hati memperhatikan kegiatan pertanian. Adapun rincian pelaksanaan teknis dari perbaikan di bidang pertanian dapat dilihat sbb :

a. Manajemen tata kelola bidang pertanian harus dibangun dengan sangat baik, mulai dari :

> penyediaan infrastruktur tani (jalan, bendungan, irigasi),
> permodalan tani (uang, alsitan, bibit),
> satuan unit kerja penyuluhan petani di setiap daerah-daerah utk senantiasa membimbing, mengawasi, dan mengevaluasi jalannya pertanian,
> berperan aktif untuk memasarkan hasil produk tani lokal, yaitu dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yg berpihak dan melindungi petani lokal, membangun pasar-pasar tradisional supaya petani boleh menjual hasil taniny di pasar-pasar tradisional tsb.

b. Menjaga siklus regenerasi petani melalui edukasi di bidang pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun