Mohon tunggu...
Nanda PramudyaFadli
Nanda PramudyaFadli Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Sedang cari pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Music

Konflik Iran Tahun 1979 dan Perkembangannya Hingga Saat Ini dalam Kerja Sama Internasional

17 Oktober 2021   23:54 Diperbarui: 18 Oktober 2021   00:13 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Ayatullah Khomeini diarak masyarakat Iran (Sumber : arabnews.com)

Dikutip dari beberapa media online tentang Iran, kini Iran telah menjadi negara yang modern dan berkembang pesat. Modernisasi di Iran pasca revolusi sangat terlihat jelas dalam bidang Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), ekonomi, dan pendidikan.

Seperti telah disebutkan pada paragraf sebelumnya bahwa setelah melalui rangkaian revolusi, Iran telah menjelma menjadi negara yang mandiri. Kemandirian itu rupanya mendorong Iran untuk mengembangkan bidang-bidang yang sebelumnya tertinggal dari negara lain. Seperti dalam bidang ekonomi, sebelum revolusi Iran merupakan negara Importir. Namun pasca revolusi Iran berusaha keras untuk mengembangkan produk dalam negerinya agar tidak terus menerus menjadi negara importir. 

Salah satu industri yang berkembang adalah Industri otomotif, industri ini mampu untuk mencukupi kebutuhan dalam negerinya. Kemudian dalam bidang IPTEK, ketika negara adidaya berlomba-lomba untuk mengembangkan senjata nuklir, Iran pun juga sedang mengembangkannya. Nuklir Iran merupakan produksi dalam negerinya walaupun dengan bantuan dari Rusia. 

Hal ini menunjukkan kerjasama internasional yang tetap terjalin meski Iran telah melakukan revolusi yang tentu ada konflik didalmnya. Pengembangan Iran terhadap nuklir sampai saat ini masih terus dilakukan sampai pada puncaknya ketika Amerika Serikat dan sekutunya mempermasalahkan tentang pakta nuklir Iran di awal tahun 2019. Kemajuan IPTEK lain di Iran pasca revolusi juga bisa dilihat dari peluncuran satelit yang telah mampu mereka lakukan.

Dalam bidang pendidikan, angka melek huruf dibawah usia 50 tahun di Iran menurut survey pemerintah Iran saat ini adalah 92 % yang artinya hampir sebagian besar masyarakat Iran berusia dibawah 50 tahun bisa membaca. Bertolak belakang dengan angka melek huruf menurut survey yang dikeluarkan pada saat Revolusi Putih, yaitu hanya 47 % masyarakat Iran dibawah usia 50 tahun yang bisa membaca. Tentu saja ini merupakan sebuah kemajuan bagi Iran. Kemudian, perguruan tinggi yang masif didirikan oleh pemerintah Iran pasca revolusi. 

Dari data pemerintah saat sebelum revolusi, di Iran hanya terdapat 223 perguruan tinggi. Sedangkan saat ini Iran telah memiliki kurang lebih sebanyak 2.540 perguruan tinggi. Sebuah perbandingan jumlah peguruan tinggi yang sangat kontras saat sebelum dan sesudah revolusi. Bagi sebuah negara, jumlah perguruan tinggi juga berpengaruh untuk menentukan maju atau tidaknya suatu negara. Karena dari situlah penialaian terhadap berkembangnya bidang keilmuwan dan pendidikan. Dengan pertimbangan kemajuan dari berbagai bidang yang telah disebutkan sebelumnnya, modernisasi serta kerjasama internasional yanng dibangun oleh Iran dapat dinyatakan berhasil atau terlaksana.     


Daftar Rujukan 

Tamara, Nasir. 2017. Revolusi Iran. Jakarta : Gramedia.  

Jusuf, Windu. 2019. Ayatullah Khomeini dan Revolusi Iran : Aliansi Getir Kiri dan Kanan,   (O n l i n e) , (https://tirto.id/ayatullah-khomeini-dan-revolusi-iran-aliansi-getir-kiri-dan-kanan-cl68), diakses 13 April 2020.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun