Mohon tunggu...
Nanda PramudyaFadli
Nanda PramudyaFadli Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Sedang cari pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Music

Konflik Iran Tahun 1979 dan Perkembangannya Hingga Saat Ini dalam Kerja Sama Internasional

17 Oktober 2021   23:54 Diperbarui: 18 Oktober 2021   00:13 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara awam masyarakat Iran memandang pemerintah saat itu terlalu pro barat. Hal inilah yang membuat kudeta ini didukung oleh sebagian besar ulama di Iran saat itu, sehingga membuat Shah Pahlavi memiliki dukungan kuat untuk menjadi pemimpin.

Dibawah kepemimpinannya, Iran berkembang pesat menjadi negara maju. Hal ini ditinjau dari banyaknya investor barat yang berinvestasi disana, baik yang berasal dari Eropa maupun Amerika. Seperti adanya perusahaan minyak Anglo-Persian yang merupakan perusahaan milik Inggris. 

Pendidikan juga menjadi bidang yang diperhatikan oleh Shah Pahlavi, terbukti dari munculnya kelas sosial baru yaitu para pekerja profesional dan pekerja industri yang berpendidikan. Bidang militer juga tak ketinggalan mendapat perhatian, tentara kesultanan Iran mendapat pelatihan militer dari Perancis  dan perlahan-lahan mulai berkembang menjadi sebuah militer yang maju dan modern. Shah Pahlavi memang dikenal dengan gebrakannya yang membuat Iran menjadi negara maju dalam sekejap. 

Namun tak dapat dipungkiri bahwa pemerintahannya ini merupakan pemerintahan sekuler yang memisahkan antara kepentingan negara dengan agama. Selain itu westernisasi yang gencar dilakukannya menandakan sedang terjadi perubahan pada Iran yang pada dasarnya merupakan kerajaan bercorak Islam perlahan-lahan berubah menjadi sekuler. 

Mengetahui itu, para ulama yang semula mendukung Shah Pahlavi untuk menjadi pemimpin perlahan-lahan mulai beralih menjadi oposisi. Puncaknya antara periode tahun 1928--1930 ia memberlakukan kitab hukum baru yang menggeser kedudukan hukum syariah kemudian berganti kepada pengadilan umum sekuler.

Keputusan lain yang membuat geram pihak oposisi adalah penangkapan, penculikan, dan penahanan terhadap orang-orang yang dianggap melawan pemerintah. Banyak ulama yang kemudian tidak sejalan dengan pemerintahan Shah Pahlevi ditangkap dan diasingkan. 


Di tahun 1941 saat pecah perang dunia kedua, Shah Pahlevi digantikan oleh putranya yang bernama Muhammad Reza Pahlavi. Ketika itu sedang terjadi pergolakan dalam pemerintahan Iran dimana Shah Pahlavi yang berada dibawah tekanan Inggris demi mengamankan pasokan minyaknya memaksa putra bungsu Shah Pahlavi naik takhta. 

Kepemimpinan kedua ini dibawah raja bernama Muhammad Reza Pahlavi. Setelah naik takhta menggantikan ayahnya, ia harus menghadapi konflik internal dengan perdana menterinya yang bernama Mossadegh. Hal ini terjadi pada tahun 1951 saat Mossadegh diangkat menjadi perdana menteri kerajaan Iran, ia yang dikenal sebagai politikus senior Iran mengambil keputusan yang membuat geram Reza Pahlevi. 

Keputusan itu adalah menasionalisasi perusahaan minyak milik Inggris di Iran. Tentu saja Reza Pahlavi geram karena takut jika sampai terjadi embargo minyak oleh pihak Inggris dan diikuti oleh pihak barat lainnya, dapat menyebabkan kehancuran ekonomi bagi Iran.

Karena peristiwa ini Reza Pahlavi bersama keluarganya sempat menyingkir ke Paris untuk sembunyi dari masa pendukung Mossadegh yang mendukung kudeta terhadap dinasti pahlavi. Kepergiannya itu sekaligus meminta bantuan kepada pihak-pihak barat yang menjadi pelindungnya. 

Tak lama kemudian di tahun 1953 perdana menteri Mossaadegh ditangkap lewat kudeta gabungan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris (Operasi AJAX). Bersamaan dengan itu Reza Pahlavi diangkat menjadi bagian dari sekutu dan CIA.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun