"Lagi-lagi Jorginho tunjukkan kualitas terbaiknya."
Laga semifinal antara Italia dan Spanyol Rabu, 8 Juli 2021 dini hari di Stadion Wembley, Inggris menyajikan tontonan menarik sekaligus mendebarkan. Menit demi menit yang berjalan penuh dengan kejutan jual beli serangan antar Gli Azzuri dan La Furia Roja.
Sama-sama merupakan tim kuat dengan historis manis yang melekat pada kedua tim, membuat pertandingan ini menjadi magnet tersendiri bagi seluruh penikmat sepak bola di seluruh penjuru dunia.
Adu taktik jitu antara kedua pelatih top Eropa, yaitu Roberto Mancini dan Luis Enrique, membuat khalayak menerka-nerka strategi apa yang akan diterapkan untuk kedua tim saling mengalahkan dan bagaimana jalanya pertandingan. Partai menarik antara tim nasional (timnas) dengan reputasi yang luar biasa.
Kombinasi pemain muda dan senior di masing-masing tim menjadi kekuatan tersendiri. Kekhasan gaya permainan pun juga menjadi daya tarik yang menarik untuk dinikmati setiap menitnya. Gli Azzuri mampu menundukkan La Furia Roja, satu tempat di partai final Euro 2020 telah terisi.Â
Baca Juga : Akankah Danish Dynamite Meledak Kembali, Mampukah Inggris Meredamnya?
Tendangan Melengkung Federico Chiesa Bersarang di Gawang Unai SimonÂ
"Kecermatan Federico Chiesa melihat ruang kosong di sudut gawang Unai Simon, membawa Italia unggul atas Spanyol pada menit ke 60."
Pertandingan berjalan sangat ketat, terbukti hingga turun minum skor masih sama kuat 0-0. Di babak kedua pelatih masing-masing tim mencoba menerapkan strategi baru. Serangan demi serangan dilakukan kedua tim, namun tak kunjung juga tercipta gol.
Penjaga gawang masing-masing tim juga sangat kuat. Gianluigi Donnarumma dan Unai Simon sama-sama menunjukkan kualitas gemilangnya dalam pertandingan tersebut. Barulah pada menit ke 60, tercipta sebuah gol indah dari kaki andalan Juventus.
Adalah Federico Chiesa yang sangat cermat melihat celah kosong di sudut kiri gawang Unai Simon. Kemudia ia menceploskan bola dengan sangat apik, melengkung. Unai Simon hanya terdiam terpaku melihat bola bersarang ke dalam gawangnya. Italia 1, Spanyol 0.
Alvaro Morata Menyamkan Kedudukan
"Gol Alvaro Morata pada menit ke 80 memperpanjang nafas harapan timnas Spanyol."
Keunggulan Italia hanya bertahan 20 menit. Italia tak mampu mempertahankan keunggulan pada 10 menit terakhir. Kerjasama apik antara Daniel Olmo dan Alvaro Morata dengan umpan satu dua dapat diselesaikan dengan baik oleh Alvaro Morata.
Strikrer yang juga bermain di Juventus ini berhasil memperdaya Gianluigi Donnarumma, penjaga gawang Italia. Gol ini seakan-akan memperpanjang nafas harapan bagi skuat asuhan Luis Enrique.
Skor sama kuat hingga babak kedua usai. Hal ini memaksakan untuk dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu. Pada babak perpanjangan waktu, masing-masing pelatih mencoba memasukkan tenaga baru yang lebih enerjik dan diharapkan mampu mengubah keadaan. Luis Enrique, memasukkan Thiago Alcantara dan menarik Sergio Busquets.
Masuknya Thiago Alcantara diharapkan mampu menambah daya gedor untuk menjebol lini pertahanan Italia yang dikomandoi oleh Giorgio Chiellini.
Roberto Mancini pun tak kalah, ia pun menambah kekuatan di lini serang dengan menarik Federico Chiesa dan digantikan oleh Federico Bernardeschi. Walau begitu, skor tetap tidak berubah. Italia 1 dan Spanyol 1, maka pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti.
Eksekusi Penalti Jorginho Sangat Berkelas
"Ketenangan dalam diri Donnarumma dan Jorginho menunjukkan kematangan dan kualitasnya."
Memiliki penjaga gawang berkualitas dan handal membuat drama adu penalti ini berjalan dengan sangat menarik. Italia memiliki penjaga gawang muda bernama Gianluigi Donnarumma yang baru saja berpindah klub dari AC Milan menuju PSG.
Lalu Spanyol pun juga demikian, mereka memiliki penjaga gawang yang baru saja tampil menawan dan menjadi pahlawan pada babak adu penalti kala berjumpa dengan Swiss di babak perempat final.
Sungguh menarik drama adu penalti berjalan, sangat-sangat mendebarkan. Penendang pertama masing-masing tim tak mampu menuntaskan tugasnya dengan baik.
Manuel Locatelli harus menerima kenyataan bahwa tendangannya mampu di tepis oleh Unai Simon. Lalu hal yang sama juga menimpa Dani Olmo, tendangannya melenceng jauh dari gawang.
Kemudian dua penendang selanjutnya dari masing-masing tim dapat melaksanakan tugas dengan baik. Di kubu Italia, ada Andrea Belloti dan Leonardo Bonucci sedangkan di Spanyol terdapat nama seperti Gerard Moreno dan Thiago Alcantara.Â
Tiba saatnya Alvaro Morata melakukan eksekusi penalti. Ia melangkah dengan penuh rasa tegang. Menjadi beban tatkala sebelumnya ia mampu mencetak gol di waktu normal, namun apakah ia dapat mengeksekusi penalti dengan baik. Gianluigi Donnarumma, melihat ekspresi ketegangan itu dan ia pun berusaha tampil tenang agar dapat membaca ke mana datangnya arah bola.
Benar saja, Donnarumma mampu menepis tendangan Alvaro Morata yang melaju datar ke sisi kiri Donnarumma, Italia di atas angin. Satu tendangan penentu, dan tibalah giliran Jorginho melaksanakan tugasnya. Ketenangannya mampu mengalahkan rasa tegang yang menghinggapinya. Ia sadar betul sebagai penentu harus menerima beban berat di pundaknya.
Perlahan ia melangkah dan mengeksekusi bola, ia mampu membaca kemana arah Unai Simon akan bergerak. Tendangan pelan nan berkelas mengarah ke sisi kiri Unai Simon yang telah mati langkah. Gol! Italia menang!
Pertandingan yang berkesudahan dengan skor 5-3 dengan keunggulan Italia atas Spanyol, membawa Italia melaju ke parta final euro 2020. Antara Inggris dan Denmark, Italia sudah memapankan diri di partai final. Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas Italia dengan skuatnya saat ini sangat mumpuni dan tidak dapat dianggap sebelah mata.
Pertanyaannya, apakah generasi saat ini merupakan generasi emas baru Italia setelah pada 2006 mampu menjadi juara dunia? Pembuktiaanya adalah pada partai final nanti. Namun setidaknya capaian ini merupakan hal yang sangat luar biasa bagi tim asuhan Roberto Mancini ini. (prp)
