Memiliki penjaga gawang berkualitas dan handal membuat drama adu penalti ini berjalan dengan sangat menarik. Italia memiliki penjaga gawang muda bernama Gianluigi Donnarumma yang baru saja berpindah klub dari AC Milan menuju PSG.
Lalu Spanyol pun juga demikian, mereka memiliki penjaga gawang yang baru saja tampil menawan dan menjadi pahlawan pada babak adu penalti kala berjumpa dengan Swiss di babak perempat final.
Sungguh menarik drama adu penalti berjalan, sangat-sangat mendebarkan. Penendang pertama masing-masing tim tak mampu menuntaskan tugasnya dengan baik.
Manuel Locatelli harus menerima kenyataan bahwa tendangannya mampu di tepis oleh Unai Simon. Lalu hal yang sama juga menimpa Dani Olmo, tendangannya melenceng jauh dari gawang.
Kemudian dua penendang selanjutnya dari masing-masing tim dapat melaksanakan tugas dengan baik. Di kubu Italia, ada Andrea Belloti dan Leonardo Bonucci sedangkan di Spanyol terdapat nama seperti Gerard Moreno dan Thiago Alcantara.Â
Tiba saatnya Alvaro Morata melakukan eksekusi penalti. Ia melangkah dengan penuh rasa tegang. Menjadi beban tatkala sebelumnya ia mampu mencetak gol di waktu normal, namun apakah ia dapat mengeksekusi penalti dengan baik. Gianluigi Donnarumma, melihat ekspresi ketegangan itu dan ia pun berusaha tampil tenang agar dapat membaca ke mana datangnya arah bola.
Benar saja, Donnarumma mampu menepis tendangan Alvaro Morata yang melaju datar ke sisi kiri Donnarumma, Italia di atas angin. Satu tendangan penentu, dan tibalah giliran Jorginho melaksanakan tugasnya. Ketenangannya mampu mengalahkan rasa tegang yang menghinggapinya. Ia sadar betul sebagai penentu harus menerima beban berat di pundaknya.
Perlahan ia melangkah dan mengeksekusi bola, ia mampu membaca kemana arah Unai Simon akan bergerak. Tendangan pelan nan berkelas mengarah ke sisi kiri Unai Simon yang telah mati langkah. Gol! Italia menang!
Pertandingan yang berkesudahan dengan skor 5-3 dengan keunggulan Italia atas Spanyol, membawa Italia melaju ke parta final euro 2020. Antara Inggris dan Denmark, Italia sudah memapankan diri di partai final. Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas Italia dengan skuatnya saat ini sangat mumpuni dan tidak dapat dianggap sebelah mata.
Pertanyaannya, apakah generasi saat ini merupakan generasi emas baru Italia setelah pada 2006 mampu menjadi juara dunia? Pembuktiaanya adalah pada partai final nanti. Namun setidaknya capaian ini merupakan hal yang sangat luar biasa bagi tim asuhan Roberto Mancini ini. (prp)