Mohon tunggu...
Dimas Pramadytha Fonda Endy
Dimas Pramadytha Fonda Endy Mohon Tunggu... -

Programmer

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Meng-Agamakan Saya

7 Juli 2014   17:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:09 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

HAM, semua tau HAM adalah HAK ASASI MANUSIA, seolah sangat bagus dan indah. Implementasinya? Kita harus mempertanyakan juga HAM tersebut, jangan silau dengan hal-hal yang berbaju cantik dan elegan pencitraan belaka. Bisa gw pastikan HAM 100% product Amerika, ya kita harus hati-hati melawan Paman SAM ini kalau di pikir dengan logika dan fakta yang ada. Amerika menyerang Iraq, Amerika menyerang Iran dan serangan-serangan dengan pembenarannya adalah senjata pemusnah masal. Apakah ada pejabat Amerika yang sekarang di cap sebagai penjahat HAM??? Padahal mereka membantai!? Kadang (bukan kadang tapi memang) Amerika tidak adil dalam masalah HAM. Tebang pilih! Tak berkelas, berstandar ganda! Kita memang belum mampu tanpa Amerika, tapi gw yakin Mr. P berkudaku yang tegas dan kuat pasti bisa. Setelah misi dan visi Mr. P diterapkan dari perkebunan dan bioethanol (Karena basic gw perkebunan gw tau ini bisa dan memungkinkan), lalu kita punya APBN dari hasil sendiri dan bukan dari uang utang. Kita harus berani seperti Rusia, China, bahkan sekelas Venezuela. Hahahhaa, lagi-lagi gw ini gak netral. Maap dah, udah keburu di kubu nomor 1 nih.. :P Tapi saran itu cukup ngeri dan beresiko sih karena kita masih miskin dan bodoh masyarakatnya (seperti gw yang emosional, suka memancing keributan dan terpancing wanita). :P

Ya menanggapi masalah HAM, mereka (temen-temen kantor gw) selalu bilang gitu deh, katanya Mr. P Man pembunuh, katanya pelanggar HAM. Katanya inilah itulah. Weslah pokoknya simpang siur, tapi mereka-mereka ini menuduh terus. Padahal faktanya kan udah membantah statement mereka, satu alasan Elsa Syarif udah membantah semuanya karena dia dari kubu Hanura dan beliau pernah diinformasikan Wiranto bahwa Prabowo tidak terlibat dan ada juga video yang menunjukan keterangan Wiranto tersebut ( http://pemilu.sindonews.com/read/876169/113/elza-syarief-sesalkan-pernyataan-wiranto-tentang-prabowohttp://www.youtube.com/watch?v=-aOnjo7Pr04 ). Ya untuk tambah-tambah argumen dan logika-logika gw :

1. Bawaslu sudah meloloskan capres tersangka HAM (Harusnya isu Hamburger selesai).

2. Pada saat mencalonkan wakil presidennya Ibunda Megs tidak ada isu hamburger ini.
3. Hayo Jendral dari team Mr. P Man udah nantang buka lagi aib 98 tanpa ada dusta. (Ngeri, hati hati om W, HP, LP). http://www.merdeka.com/peristiwa/kivlan-zein-sepakat-ungkap-kasus-ham-98-tapi-jangan-ada-dusta.html

4. Misalnya kalo bener dia pelanggar HAM kenapa gak langsung aja usut ke bawaslu team dari Pak Joko? Toh langsung memenangkan Pak Joko tanpa ada perlawanan. Dan akhirnya anggaran juga yang di hemat bukan?
5. Kasus Munir hayo siapa dalangnya (gak ada hubungannya sih, wkakwkakwa cuma sengaja gw serempet)

Ya lagi-lagi kita harus bijak melihat content-content media sekarang, karena mereka semua sudah pesanan dan mendoktrin yang menyebabkan lo semua berat sebelah. Metro TV kubu sederhana, TV One kubu Pangeran Kuda. Baiknya untuk netral kita nonton saja TVRI (Sumpah netral banget dan pilihan bijak dan cerdas). Trus yang kubu nomor 2 gak boleh tuh nonton FIFA World Cup 2014 Brazil kalo memang konsekuen dan konsisten, ahahahhaha.

Ya bisa kita ingat yang sudah sudah, lo harus camkan kalimat gw baik-baik,”SEJARAH ITU DIBUAT OLEH PENGUASA ATAU PEMENANG PADA ZAMANNYA”. Contoh, bagaimana rezim Soeharto yang mengharamkan PKI? Setelah rezim berakhir apa hasilnya? Seolah menepis ajaran sejarah yang sudah ditanamkan kepada kita yang lahir tahun 80 an.

Kedua, bercandaannya udah gak substansial lagi. Gw agak terganggu dengan bercandaan yang ini karena sifatnya menghina. Dalam beberapa kalimat mereka bilang,”Orang kaya mah ngapain diikutin, masa naik kuda? Mimpi kali naik kuda, jadi orang gak perlu pencitraan dan muluk-muluklah!”. Ya gw coba defense untuk mengomentari hal tersebut walaupun emang gw emosi bawaannya, sumpe mulutnya gw mau tampol aja tuh (maklum dari argument gw yang gak diterima dan mencoba jadi penyeimbang gw udah gagal dan malah lama kelamaan berada di no. 1). Gw jawab,”Loh emang kenapa Pak? Jadi orang kaya gak salah kan? Kenapa mimpi, saya aja pernah naik kuda kok. ” Dia bales jawab tanpa ada data-data, pokoknya mirip anak kampung,”Orang kaya tuh duit darimana? Korupsi pasti.” Orang-orang atau kolega-kolega gw dikantor yang mendukung capres/cawapres no.2  karena pendekatan emosional bukan logika meng’iya’kan apa yang dijawab dengan yakin dan lantang bahwa “Pasti Korupsi!”.  Gw dengan tenang bilang,”Jangan nuduh sembarangan loh Pak, gak semua orang kaya dengan dosa. Gak semua orang kaya duitnya dari hal-hal yang haram”. Dari hal diatas gw menganalogikan pemikiran masyarakat Indonesia dengan paradigma yang salah, yaitu “Orang kaya pasti haram dan salah!”. Gw bilang ke mereka,”Ibarat seperti ini, ada pengendara motor (si miskin) yang berkendara dengan melawan arah, lalu si pengendara motor ditabrak oleh pengemudi mobil (si kaya) yang jalurnya sudah benar sehingga menyebabkan si miskin tewas tertabrak mobil si kaya. Jadi Bapak-bapak semua menyalahkan pengemudi mobil itu karena kaya? Seharusnya engga gitu kan?”. Tapi ya gw dikeroyok dengan orang-orang yang mendewakan dan menabikan pasangan nomor 2, pokoknya jadi rame. ~_~! Sampe gw nunggu mereka pada ngecengin argument gw. Setelah mereka tenang gw bilang lagi,”Sekarang istilahnya gini, istilahnya saya menegur satu orang yang buang sampah sembarangan tapi disekeliling gw ada orang-orang yang ikut membuang sampah sembarangan juga, lalu tiba-tiba menatap gw dengan mimik wajah yang menyatakan ini orang negur-negur aneh banget, ini Indonesia kali.. Jadi buang sampah sembarangan biasa”. Trus mereka diam sejenak gw harap mereka lebih logis untuk melontarkan argument.


Celetukan yang kurang terhormat dari fans-fans liar dari pendukung pasangan nomor 2 adalah :
1. Masalah keluarga, ya itu fakta tapi gak pantas menurut gw itu di omongin.

2. Tititnya udah gak ada. Males gw nanggepinnya, tapi katanya sih iya. Emang lo udah pernah liat? Hahahhaa… :D

3. Gak pengalaman, loh emang kalo mau ngelamar kerja harus udah pengalaman? Trus kasian dong fresh-fresh graduate, kapan dapet kerjanya mereka? Mega, Gusdur emang dulu punya rekam jejak kerja sebelum jadi presiden? Kenapa mereka sangat gak bijak?

4. Dari Militer, Loh makin ngawur? Soeharto gimana? SBY yang mereformasikan demokrasi Indonesia kita ini menjadi demokrasi yang dewasa sampai sekarang. Mereka semua dari Militer loh..

5. Beda mimpin rakyat sama mimpin barisan. Wah makin ngelantur mereka, emang lo bakalan melakukan pendekatan yang sama kalo lo dipindahkan bidang kerja?

6. Kabur dari Indonesia, lah gw jadi heran? Sumpah seheran-herannya, kalo kabur udah tau dia di negara mana kenapa gak di tangkep? Ah basi banget deh kalian.

7. Anak Hatta? Lah itu kan udah dibawa ke hokum, lo kan gak tau ada proses apa disana? Proses musyawarah atau damai gitu? Ada ibu-ibu kerudungan gendut di kantor gw langsung bilang,”Ah pasti itu diancam keluarganya”. Widih, kata pasti itu gw paling gak suka. Ini ibu-ibu tadinya gak debat tapi sok-sok ikutan, paling males gw sama orang kaya begini.

8. Pemilih No.1 itu orang bodoh, gw  paham maksudnya mengatakan begini (logika lingkungan sekitar Prabowo). Emang orang ini kacau dasar Japra, masa lo bisa bilang professor dan ahli-ahli di kubu No.1 yang mendukung Prabowo bodoh? Apa hak dan kapasitas ente dalam mengatakan begitu? << Ini yang bener-bener gw buat emosiong broh. :P


Ya itulah celetukan-celetukan entah bercanda apa serius, mungkin gw aja yang lebay anggap serius karena mungkin pikiran gw udah terkontaminasi oleh emosi-emosi abstrak tersebut. Gw cuma mempertahankan prinsip gw untuk bermimpi lebih, untuk memberikan standart yang tinggi untuk hidup, untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dari sekarang. Tapi sayangnya prinsip gw gak diterima oleh kolega-kolega gw yang sudah gak objektif membabi-buta. Jadi gw seolah mirip kisah pewayangan Karna yang argumennya tidak diakui bahkan tidak didengar dan dianggap sampah oleh teman-temannya. Inget, pesan gw ,”jangan perlakukan temanmu, jangan permalukan temanmu di hadapan banyak orang. Kenapa? Karena perlakuan tersebut akan menjadikan pikiran orang tersebut teracuni dengan dendam”.

Pokoknya semua bisa gw jawab!

A.3. FAKTA DAN KATANYA


Ah, cape juga ini udah dua minggu gw nulis-nulis gak jelas dan gak ada gunanya buat gw (Tapi memuaskan juga sih.. hehehehe.. ^_^). Menurut gw ini berguna buat pendukung Pak Jokowi yang jumawa supaya sadar jangan terlalu berlebihan. Langsung aja gw buat “faktanya vs katanya” yang diusung pasangan no. urut 2. Gw juga suka sama Pak Joko waktu sebelum dia mengingkari sumpahnya untuk menjabat 5 tahun dan sebelum menerima mandat dari Mami Megawati untuk menjadi RI 1.

http://www.kemendagri.go.id/news/2012/09/24/inilah-19-janji-jokowi-saat-kampanye, aslinya ada 62 yang dilontarkan dan menurut gw baru 7 yang tercapai. ~_~!  Andai, nih andaikan Pak Jokowi menanggalkan jabatannya demi PILPRES 2014, pasti gw bakalan pilih dia. PASTI! PASTI! Berarti dia gentleman dong? Karena bertanggung jawab atas tindakannya karena sudah mengambil resiko, tapi ya karena alasannya “PETUGAS PARTAI” harus patuh sama Mamahnya jadi harus nurut tanpa menanggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI. (Tapi kita gak usah khawatir, dia sudah menyatakan komitmen hanya tunduk pada “KONSTITUSI”).

Quote,”Real Leader dare to take a risk” Indonesianya ,”Pemimpin sejati berani mengambil resiko ”. Maksudnya ya itu, Tanggalkan gubernur Jakarta mu untuk maju di Pilpres, itu lebih beretika Pak. Karena gw ini suka banget olahraga dan jiwa gw jiwa sportif, jadi Pak Jokowi udah tercoret di Jantung gw. Padahal dulu saya coblos Bapak, karena keangkuhan Rhoma Irama. Tapi kok sekarang Bapak yang angkuh? Hiks, akooh kecewe.. kenapa gak 5 tahun aja sih Pak? Toh ujung-ujungnya rakyat akan memilih bapak karena kecintaannya seperti saya mencitai Pak Jokowi. Tapi karena udah ngebet ya udah deh.. L Cedih, Cedih.. T_T

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun