Mohon tunggu...
Adistya Pramaresa Katamsi
Adistya Pramaresa Katamsi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Berkuliah di Universitas Pendidikan Indonesia. Memiliki minat terhadap dunia pendidikan dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kiat-Kiat Kaum Deadliner: Curhat dari Mahasiswa yang Sudah Damai dengan Deadline

17 April 2025   12:00 Diperbarui: 15 April 2025   12:58 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ThumbDL (Sumber: AI)

Halo, ini tulisan yang sejujurnya lahir dari rasa panik dan adrenalin tingkat tinggi. Saat tulisan ini diketik, tiga tugas UTS Proyek Multimedia saya masih belum selesai. Padahal, semua deadlinenya... malam ini. Ya, malam ini. Bukan besok. Bukan minggu depan. MALAM INI.

Kalau kamu sedang membaca ini dan merasa relate, selamat! Kita satu spesies: kaum deadliner. Kaum yang hidupnya bergantung pada detik terakhir, yang kerja otaknya justru maksimal ketika jam sudah menunjukkan pukul 23:45.

Kenapa Kita Suka Nunda?

Jujur aja, kadang bukan karena malas. Kadang karena pengen hasil terbaik (katanya perfeksionis), kadang karena nunggu "mood", kadang juga karena... ya emang males sih. Tapi anehnya, walau udah tahu bakal stres di akhir, kita tetap ngelakuin hal yang sama lagi dan lagi.

Sebenernya, ada banyak alasan yang bikin kita suka menunda. Pertama, otak kita tuh suka banget sama hal yang instan dan menyenangkan. Jadi, begitu ada pilihan antara buka laptop untuk mulai tugas atau scroll TikTok sambil rebahan, yap... tebak siapa yang menang?

Kedua, kita sering merasa punya waktu yang "masih panjang". Padahal kenyataannya, waktu itu cepet banget berlalu. Hari yang awalnya kita anggap "masih Senin kok" tiba-tiba udah ganti jadi "kok udah Minggu malem sih?!"

Ketiga, rasa takut gagal juga sering jadi dalang. Kita takut kalau hasil tugas nggak sesuai ekspektasi, jadi tanpa sadar... kita malah menghindar. Menunda terasa seperti bentuk penolakan halus terhadap kemungkinan kecewa. Ironis, ya?

Dan jangan lupakan faktor keempat: multitasking kehidupan mahasiswa. Kadang tugas datang barengan, organisasi lagi padat, urusan pribadi pun nggak kalah ribet. Alhasil, kita jadi bingung mulai dari mana dan akhirnya nggak mulai sama sekali.

Menunda itu bukan semata soal waktu, tapi juga soal cara kita mengatur prioritas, mengelola emosi, dan menghadapi ketakutan yang nggak selalu kita sadari. Tapi, walaupun begitu, satu hal yang pasti---deadliner sejati selalu punya "keajaiban last minute"... walau dengan jantung berdebar dan mata panda hasil lembur semalaman.

Sensasi Adrenalin Jelang Deadline

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun