Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Suwalki Gap dan Ancaman Rusia Terhadap NATO

30 Juni 2025   20:40 Diperbarui: 30 Juni 2025   20:45 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI-generated image: Presiden Vladimir Putin dan Suwalki Gap

Ketegangan geopolitik di Eropa kembali memuncak pada pertengahan tahun 2025. Rusia, yang tengah mencari titik lemah dalam struktur pertahanan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), diprediksi akan mengarahkan perhatian ke wilayah Suwalki Gap, sebuah koridor strategis antara Kaliningrad (exclave Rusia) dan Belarus yang berbatasan langsung dengan dua negara NATO: Polandia dan Lithuania.

Dalam lanskap geopolitik global yang kian dipenuhi ketegangan, kawasan ini menjadi bagian dari konflik kekuasaan antara blok Barat dan Rusia, serta ujian nyata bagi soliditas aliansi NATO dalam menghadapi ancaman militer di Eropa Timur.

Wilayah NATO di Eropa (biru tua), Russia termasuk Kaliningrad dan Belarus (kuning), Suwalki Gap (garis merah) (Sumber/Kredit Foto: Wikipedia)
Wilayah NATO di Eropa (biru tua), Russia termasuk Kaliningrad dan Belarus (kuning), Suwalki Gap (garis merah) (Sumber/Kredit Foto: Wikipedia)

Lokasi dan Kondisi Geografi Suwalki Gap

Secara teknis, Suwalki Gap adalah jalur sempit yang terbentang sepanjang sekitar 65 kilometer dari kota Suwaki di Polandia hingga kota Druskininkai di Lithuania, dengan lebar antara 50--80 kilometer tergantung definisi batas geografisnya. Suwalki Gap memisahkan Kaliningrad dari Belarus dan menjadi satu-satunya penghubung darat antara negara-negara Baltik (Estonia, Latvia, Lithuania) dengan negara-negara NATO lainnya melalui Polandia.

Lokasi Suwalki Gap (Sumber/Kredit Foto: Sydney Morning Herald)
Lokasi Suwalki Gap (Sumber/Kredit Foto: Sydney Morning Herald)
Secara geografis, wilayah ini berupa dataran rendah bergelombang dengan infrastruktur transportasi terbatas, menjadikannya titik lemah dalam pertahanan NATO, sehingga disebut sebagai "NATO's Achilles Heel". Jika Rusia berhasil merebut Suwalki Gap, maka negara-negara Baltik akan terputus total dari dukungan darat NATO, menciptakan risiko strategis besar bagi aliansi militer tersebut.

Suwalki Gap memang berada di antara Polandia dan Lithuania, dua negara anggota NATO, dan dijaga secara ketat oleh tentara NATO, akan tetapi secara geografis, karena letaknya di antara Belarus (sekutu dan satelit Rusia) di Tenggara dan Kaliningrad (exclave milik Rusia) di Barat Laut.

Garis merah = Suwalki Gap (Sumber/Kredit Foto: Wikipedia)
Garis merah = Suwalki Gap (Sumber/Kredit Foto: Wikipedia)
Hal ini membuat wilayah tersebut sangat rentan terhadap serangan mendadak (blitzkrieg-style incursion) yang dapat memutuskan jalur darat NATO ke Baltik dalam hitungan jam jika tidak direspons secara instan. Dengan kata lain, dijaga bukan berarti kebal terhadap risiko militer, khususnya dari serangan cepat dan simultan.

Strategi Geopolitik Rusia

Sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022, Rusia telah menunjukkan strategi militer yang agresif dan berorientasi pada perubahan tatanan geopolitik global. Menurut laporan Sydney Morning Herald (20 Juni 2025), para analis militer Barat memperingatkan bahwa Rusia mungkin sedang mempersiapkan operasi militer untuk menguasai Suwalki Gap guna memperkuat konektivitas dengan Kaliningrad.

Langkah ini akan menantang keberlakuan Pasal 5 NATO, yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu negara anggota adalah serangan terhadap seluruh aliansi. Rusia tampaknya ingin menguji seberapa jauh kesediaan NATO untuk bertindak, dengan memanfaatkan ketidakseimbangan politik internal di Barat dan meningkatnya tekanan ekonomi.

Kekuatan Militer Rusia vs NATO

Secara kuantitatif, NATO memiliki keunggulan dalam kekuatan militer konvensional dan sumber daya teknologi. Namun, Rusia memiliki keunggulan dalam hal kecepatan mobilisasi di kawasan Eropa Timur dan integrasi kekuatan dengan Belarus. Rusia juga telah memodernisasi sistem rudal jarak menengah dan pertahanan udaranya.

NATO sangat mengandalkan keberadaan militer Amerika Serikat di Eropa dan mobilisasi multinasional, yang memerlukan waktu dan koordinasi tinggi. Jika Rusia melakukan serangan cepat dan terkoordinasi terhadap Suwalki Gap, maka sebelum NATO merespons secara penuh, negara-negara Baltik bisa saja sudah terisolasi secara geografis dan militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun