Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Masa Depan Energi Bersih Indonesia

5 Juni 2025   13:06 Diperbarui: 5 Juni 2025   13:06 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ladang Panel Surya Pembangkit Tenaga Listrik (Sumber/Kredit Foto: Nelson Mullins - YSG Solar)

Proses ini berlangsung melalui pembakaran parsial ampas dalam lingkungan dengan kadar oksigen rendah sehingga menghasilkan campuran gas karbon monoksida, hidrogen, dan metana. Proses ini jauh lebih bersih daripada pembakaran langsung dan memungkinkan efisiensi konversi energi yang lebih tinggi.

Microbial Fuel Cell (MFC): Inovasi Elektrobiologi

Pendekatan yang lebih mutakhir adalah teknologi Microbial Fuel Cell (MFC), yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mengubah energi kimia dari ampas tebu menjadi energi listrik. MFC bekerja dengan prinsip bioelektrokimia di mana mikroba mendegradasi substrat organik (ampas tebu) di anoda dan menghasilkan aliran elektron yang kemudian menghasilkan arus listrik.

Teknologi ini sangat menjanjikan untuk aplikasi skala kecil, terutama di wilayah pedesaan atau terpencil yang sulit dijangkau jaringan listrik konvensional. Tantangannya ada pada skalabilitas dan biaya produksi, tetapi pengembangan lebih lanjut dapat membawa teknologi ini menjadi solusi desentralisasi energi.

Piezoelectric dan Energi Mekanik Inovatif

Mahasiswa IPB telah melakukan penelitian terhadap potensi ampas tebu sebagai bahan piezoelectric, material yang menghasilkan listrik saat dikenai tekanan mekanik. Aplikasi praktis dari teknologi ini adalah pada lantai interaktif, sensor tekanan, dan perangkat energi skala kecil yang dapat menangkap energi dari getaran atau gerakan manusia.

Meskipun teknologi ini belum mampu memenuhi kebutuhan energi berskala besar, potensinya dalam teknologi cerdas dan hemat energi sangat menjanjikan untuk masa depan.

Cogeneration di Pabrik Gula

Sistem cogeneration atau kombinasi panas dan tenaga (CHP) juga dapat diterapkan di pabrik gula. Dalam sistem ini, ampas tebu dibakar untuk menghasilkan uap yang digunakan dalam proses produksi dan juga untuk menghasilkan listrik.

Efisiensi energi sistem cogeneration bisa mencapai lebih dari 70%, jauh lebih tinggi dibandingkan sistem pembangkit konvensional. Penerapan cogeneration tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga mengurangi emisi karbon dan meminimalkan limbah industri.

Landasan Hukum dan Kebijakan Energi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun