Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Masa Depan Energi Bersih Indonesia

5 Juni 2025   13:06 Diperbarui: 5 Juni 2025   13:06 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ladang Panel Surya Pembangkit Tenaga Listrik (Sumber/Kredit Foto: Nelson Mullins - YSG Solar)

Mengapa Bukan Energi Angin atau Minyak Sawit?

Energi Angin
Teknologi kincir angin (wind farm) sering disebut sebagai solusi energi terbarukan yang efisien. Namun, wilayah Indonesia secara geografis tidak memiliki angin konstan dan kuat seperti di negara-negara Eropa atau Amerika. Wilayah yang cocok pun relatif terbatas dan infrastrukturnya mahal.

Wind Farm (Sumber/Kredit Foto: GivEnergy)
Wind Farm (Sumber/Kredit Foto: GivEnergy)
Energi Minyak Sawit
Di sisi lain, penggunaan minyak kelapa sawit sebagai biodiesel atau bahan bakar pembangkit memang sedang digalakkan oleh pemerintah. Namun, sektor ini juga menghadapi tekanan dari komunitas internasional karena isu deforestasi, perambahan habitat, dan konflik sosial terkait ekspansi lahan sawit.

Dalam konteks inilah alternatif berbasis biomassa seperti ampas tebu menjadi menarik. Tidak hanya karena sifatnya sebagai limbah industri yang melimpah, tetapi juga karena dapat diolah dalam berbagai metode konversi energi yang aman dan efisien. 

Perkebunan Kelapa Sawit (Sumber/Kredit Foto: The Straits Times)
Perkebunan Kelapa Sawit (Sumber/Kredit Foto: The Straits Times)

17 (tujuh belas) tahun yang lalu, ada seorang klien (seorang insinyur) yang menarik investasinya dari suatu perusahaan tambang batubara, karena akan menginvestasikan dananya di perkebunan tebu. Alasannya, bioethanol 80% yang dihasilkan oleh tebu dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, pengganti bahan bakar minyak yang semakin menipis cadangannya. Tetapi, saya tidak akan membahas hal tersebut, melainkan akan membahas ampas tebu sebagai sumber energi yang terbarukan.

Ampas Tebu sebagai Sumber Energi

Ampas tebu atau bagasse merupakan limbah hasil penggilingan tebu di pabrik gula. Indonesia sebagai negara agraris dan produsen gula memiliki pasokan ampas tebu yang melimpah, terutama di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian Sumatera.

Limbah ini sebelumnya hanya digunakan secara terbatas sebagai bahan bakar boiler atau pakan ternak. Namun perkembangan teknologi menunjukkan bahwa ampas tebu memiliki potensi lebih besar dalam pengembangan energi.

Perkebunan Tebu (Sumber/Kredit Foto: Antara News)
Perkebunan Tebu (Sumber/Kredit Foto: Antara News)
Teknologi Gasifikasi untuk PLTBM

Salah satu pendekatan konversi energi biomassa adalah gasifikasi. Dalam konteks pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM), ampas tebu dapat digasifikasi untuk menghasilkan gas sintetik yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun