Proses pengolahan dan fermentasi teh China ini amat sangat bergantung pada pengetahuan tradisional mereka, hal yang dijelaskan oleh pemandu wisata (tour leader) yang mendampingi saya dan rombongan.
Warisan Budaya dalam Setiap Seduhan
Teh di Tiongkok lebih dari sekadar minuman; ia adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini, antara alam dan manusia. Proses fermentasi teh, seperti pada teh Oolong dan Pu'erh, yang merupakan hasil dari pengetahuan tradisional yang diwariskan turun-temurun. Metode-metode ini, yang melibatkan teknik pengeringan, penggulungan, dan fermentasi, mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang lingkungan dan bahan alami.
Sebagai contoh, teh melati dari Fuzhou telah diakui oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) PBB sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Global, yang menyoroti nilai budaya dan ekologisnya.
Ketika saya mendalami hukum hak atas kekayaan intelektual (HAKI) di Sydney, Australia, pada bulan Oktober 2006, ada 2 (dua) peserta training yang berasal dari Tingkok. Kami mengobrol tentang teh Tiongkok dan aspek HAKI-nya.
Meskipun tidak diklasifikasikan sebagai rahasia negara (berbeda dari ramuan obat tradisional China), namun banyak teknik fermentasi teh yang dijaga sangat ketat sebagai rahasia dagang. Perlindungan ini memungkinkan produsen untuk mempertahankan keunikan produk mereka di pasar global.
Berbeda dari hak atas kekayaan intelektual lainnya, rahasia dagang tidak memerlukan pendaftaran formal dan dapat bertahan selama informasi tersebut tetap dirahasiakan. Langkah-langkah seperti perjanjian non-disclosure dan pembatasan akses informasi digunakan untuk menjaga kerahasiaan proses ini.
Di atas ini adalah video yang menunjukkan satu contoh upacara minum teh Gong Fu (Gong Fu Cha Ceremony).
Perlindungan Sumber Daya Genetik Teh