Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Russia-Ukraina dan Dampaknya Terhadap Uni Eropa dan Indonesia

24 Mei 2025   12:24 Diperbarui: 24 Mei 2025   12:35 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang Russia - Ukraina (Sumber/Kredit Foto: Economic Inteligence - eiu.com)

Saya percaya banyak di antara para pembaca yang bertanya-tanya, apa hubungannya perang antara Russia dan Ukraina yang terjadi nun jauh di Eropa sana bagi Indonesia, kan kita tidak mendengar suara bom meledak, kita tidak melihat peluru berdesing, rudal terbang melintas di atas langit Indonesia Raya, tidak melihat bangunan roboh karena dihantam rudal, tidak melihat pertumpahan darah, dan sebagainya.

Hal ini juga saya perhatikan dari orang-orang yang terdekat di lingkungan saya yang tidak peduli akan hal tersebut. Berita tentang perang di mana-mana terutama di Eropa, di Timur Tengah, bahkan di perbatasan India dan Pakistan yang lebih dekat ke Indonesia tidak menjadikan mereka tergerak untuk membahasnya.

Tetapi saya akan membahas hal tersebut, khususnya dan terutama dampak perang antara Russia dan Ukraina (yang terjadi terlebih dahulu sebelum perang di Gaza yang pecah tanggal 7 Oktober 2023), dan dampaknya secara tidak langsung terhadap Indonesia

Dua Sumber Tekanan Global

Dua dinamika global tengah menciptakan ketidakpastian yang signifikan bagi perekonomian Uni Eropa dan dunia: pertama, perang berkepanjangan antara Russia dan Ukraina; kedua, desakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, agar negara-negara anggota NATO meningkatkan anggaran militernya menjadi minimal 5% dari Produk Domestik Bruto (GDP). Keduanya memicu perubahan strategi fiskal dan alokasi sumber daya di Eropa, serta turut mengguncang investasi lintas negara, neraca perdagangan, dan kestabilan ekonomi negara berkembang seperti Indonesia.

Perang Russia-Ukraina: Biaya yang Terus Membesar

Sejak meletus pada Februari 2022, perang Russia-Ukraina telah menyedot perhatian dan dana yang sangat besar dari negara-negara Eropa. Uni Eropa bukan hanya harus menyokong Ukraina secara militer dan kemanusiaan, tetapi juga menanggung beban ekonomi akibat sanksi terhadap Russia, krisis energi, serta tekanan inflasi akibat pasokan pangan dan bahan bakar yang terganggu.

Negara-negara besar seperti Jerman, Perancis, Italia, dan Polandia telah mengalokasikan miliaran euro untuk mendukung Ukraina, sekaligus memperkuat militer mereka sendiri. Misalnya, Jerman meningkatkan belanja militernya hingga lebih dari 2% dari GDP, melampaui batas minimum NATO sebelumnya. Pendanaan ini banyak bersumber dari pinjaman baru, yang dalam jangka panjang membebani anggaran negara dan meningkatkan rasio utang terhadap GDP.

Perang Russia - Ukraina (Sumber/Kredit Foto: OECD)
Perang Russia - Ukraina (Sumber/Kredit Foto: OECD)
Krisis Energi dan Inflasi Tinggi

Eropa sebelumnya sangat bergantung pada gas alam Russia, terutama untuk industri dan pemanas rumah tangga. Sanksi terhadap Russia dan pemutusan pasokan menyebabkan lonjakan harga energi yang drastis, yang kemudian mendorong inflasi di berbagai sektor. Bank Sentral Eropa (ECB) terpaksa menaikkan suku bunga guna menahan inflasi, yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun