Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Russia-Ukraina dan Dampaknya Terhadap Uni Eropa dan Indonesia

24 Mei 2025   12:24 Diperbarui: 24 Mei 2025   12:35 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang Russia - Ukraina (Sumber/Kredit Foto: Economic Inteligence - eiu.com)

Ketiga, Indonesia juga harus meningkatkan kemampuan negosiasi dalam forum multilateral seperti G20 dan ASEAN+ untuk mendorong stabilitas perdagangan dan pengurangan hambatan tarif dan non-tarif. Dalam konteks geopolitik yang semakin cair, ketegasan diplomatik Indonesia dalam menjaga netralitas dan hubungan seimbang antara blok Barat dan Timur akan menjadi aset penting.

Keempat, memperkuat ketahanan ekonomi domestik menjadi kRussial. Ini mencakup reformasi fiskal yang berkelanjutan, insentif untuk hilirisasi industri, serta penguatan sistem pertanian dan energi nasional agar tidak terlalu bergantung pada pasar global yang volatile.

Dunia Baru yang Lebih Keras

Eropa sedang menghadapi dunia baru yang lebih keras dan penuh konflik. Perang di Ukraina dan kebangkitan geopolitik yang didorong oleh figur seperti Donald Trump memaksa Eropa untuk berinvestasi lebih banyak dalam militerisme, sering kali dengan mengorbankan prioritas sipil. Dampaknya menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Untuk itu, Indonesia tidak hanya perlu berjaga, tetapi juga proaktif merancang strategi nasional agar tetap stabil dan relevan di tengah dunia yang terus berubah.

======================

Catatan: Artikel ini hanya bersifat hipotesis dan disusun berdasarkan informasi dari berbagai sumber dan analisis kontemporer.

Jakarta, 24 Mei 2025
Prahasto Wahju Pamungkas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun