Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Antara Tarif dan Takdir: Mengamankan Masa Depan Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang

19 Mei 2025   14:48 Diperbarui: 19 Mei 2025   14:48 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang Dagang, Bendera RI dan Bendera AS (Sumber/Kredit Foto: CNBC Indonesia)

Berbagai media massa melaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat telah melakukan gencatan senjata dalam perang dagang dengan Tiongkok yang berlangsung cukup lama, dan bahkan telah mencapai kesepakatan dagang dengan Inggris.

Tiongkok

Pada tanggal 12 Mei 2025, Amerika Serikat dan Tiongkok menyepakati gencatan senjata dalam perang dagang yang telah berlangsung lama.

Sebagaimana dilaporkan oleh Business Insider, Reuters dan CSIS, Amerika Serikat menurunkan tarif tambahan dari 145% menjadi 30% untuk produk ekspor dari Tiongkok, sementara Tiongkok menurunkan tarifnya dari 125% menjadi 10%.

Kedua negara sepakat untuk melanjutkan diskusi guna menyelesaikan isu-isu perdagangan yang belum terselesaikan.

Namun, kesepakatan ini bersifat sementara dan tidak menghapus semua tarif yang telah diberlakukan sebelumnya. Beberapa sektor, seperti kendaraan listrik dan baja, masih menghadapi tarif tambahan.

Perang Dagang Amerika Serikat-Tiongkok (Sumber/Kredit Foto: trendresearch.org)
Perang Dagang Amerika Serikat-Tiongkok (Sumber/Kredit Foto: trendresearch.org)
Inggris

Sebelumnya, pada tanggal 8 Mei 2025, Amerika Serikat dan Inggris mengumumkan kesepakatan perdagangan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.

CSIS dan situs web Pemerintah Inggris melaporkan bahwa Amerika Serikat  setuju untuk menghapus tarif pada impor baja dan aluminium dari Inggris, serta menurunkan tarif pada kendaraan Inggris dari 27,5% menjadi 10% untuk kuota hingga 100.000 unit per tahun.

Sedangkan situs web Gedung Putih melaporkan bahwa kesepakatan ini membuka peluang ekspor baru bagi petani dan produsen AS, termasuk ekspor etanol dan produk pertanian lainnya, seperti daging sapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun