Berbagai media massa melaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat telah melakukan gencatan senjata dalam perang dagang dengan Tiongkok yang berlangsung cukup lama, dan bahkan telah mencapai kesepakatan dagang dengan Inggris.
Tiongkok
Pada tanggal 12 Mei 2025, Amerika Serikat dan Tiongkok menyepakati gencatan senjata dalam perang dagang yang telah berlangsung lama.
Sebagaimana dilaporkan oleh Business Insider, Reuters dan CSIS, Amerika Serikat menurunkan tarif tambahan dari 145% menjadi 30% untuk produk ekspor dari Tiongkok, sementara Tiongkok menurunkan tarifnya dari 125% menjadi 10%.
Kedua negara sepakat untuk melanjutkan diskusi guna menyelesaikan isu-isu perdagangan yang belum terselesaikan.
Namun, kesepakatan ini bersifat sementara dan tidak menghapus semua tarif yang telah diberlakukan sebelumnya. Beberapa sektor, seperti kendaraan listrik dan baja, masih menghadapi tarif tambahan.
Sebelumnya, pada tanggal 8 Mei 2025, Amerika Serikat dan Inggris mengumumkan kesepakatan perdagangan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.
CSIS dan situs web Pemerintah Inggris melaporkan bahwa Amerika Serikat  setuju untuk menghapus tarif pada impor baja dan aluminium dari Inggris, serta menurunkan tarif pada kendaraan Inggris dari 27,5% menjadi 10% untuk kuota hingga 100.000 unit per tahun.
Sedangkan situs web Gedung Putih melaporkan bahwa kesepakatan ini membuka peluang ekspor baru bagi petani dan produsen AS, termasuk ekspor etanol dan produk pertanian lainnya, seperti daging sapi.