Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Daendels di Jawa: Ambisi Besar di Balik Jalan Raya Seribu Kilometer

15 Mei 2025   20:27 Diperbarui: 16 Mei 2025   05:40 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Jendral Herman Willem Daendels dilukis oleh Raden Saleh (Sumber/Kredit Foto: zone47.com)

Baca juga tulisan penulis terdahulu: "Mengenal Raja Belanda Louis Napoleon Bonaparte dari Hukum Perdata Indonesia".

Hari ini, tepat 214 (dua ratus empat belas) tahun yang lalu, masa jabatannya berakhir.

Herman Willem Daendels (lahir di Hattem, Belanda, 21 Oktober 1762 -- wafat di Elmina, Gold Coast (Afrika), 2 Mei 1818) adalah seorang patriot Belanda yang mengambil tindakan sendiri pada tahun 1786 ketika ia tidak diangkat oleh Stadhouder Pangeran Willem V van Oranje-Nassau.

Ia kemudian berlatih menjadi seorang prajurit dan melarikan diri ke Perancis utara ketika Stadhouder Willem V tersebut dikembalikan ke kekuasaannya. Setelah Revolusi Batavia ia menjadi jenderal.

Dari tahun 1808 hingga 1811 ia menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda di bawah pemerintahan Raja Louis Napoleon Bonaparte (adik Kaisar Napoleon Bonaparte) dan di bawah pemerintahan Raja Napoleon Louis Bonaparte (anak Raja Louis Napoleon Bonaparte).

Pada tahun 1815 Daendels diangkat menjadi Gubernur Jenderal wilayah jajahan Belanda di Pantai Emas (Goudkust/Gold Coast) Afrika di bawah pemerintahan Raja Willem I, anak dari Stadhouder Willem V.

Seorang Gubernur Jendral yang berpaham republiken revolusioner, visi dan misinya adalah memperkuat Hindia Belanda agar tidak jatuh ke tangan Inggris.

Daendels terkenal sebagai kekuatan pendorong di balik pembangunan Grote Postweg (Jalan Raya Pos) di seluruh Jawa. Pekerjaan ini, jalan dari Anyer ke Panarukan, terutama memiliki tujuan militer: pergerakan pasukan yang cepat.

Selain itu, sejak tahun 1810 jalur ini menjadi jalur cepat untuk mengangkut surat dan pelancong dengan kereta pos dan penduduk Jawa dapat lebih mudah mengangkut barang dagangan mereka dalam jarak yang jauh.

Perjalanan dari Batavia ke Semarang hanya memakan waktu 3 sampai 4 hari, bukannya 10 sampai 14 hari. Jalan penghubung, yang panjangnya sekitar 1.000 kilometer, diselesaikan dalam waktu satu tahun dan menelan korban sekitar 12.000 pekerja paksa.

Akan tetapi, hal ini juga dipandang oleh para sejarawan Indonesia di kemudian hari sebagai suatu pencapaian penting karena memungkinkan untuk mencapai wilayah lain di Jawa dalam waktu beberapa hari, bukan minggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun