Mohon tunggu...
Pradana Sidiq Izzulhaq
Pradana Sidiq Izzulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030092)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Jika Kalian Mau Resign, Pikir Panjang dulu Sebelum Memutuskannya

10 Maret 2021   14:34 Diperbarui: 10 Maret 2021   14:42 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dalam dunia kerja memang sudah penuh dengan dinamika yang ada. Resign atau yang sering kita sebut dengan arti mengundurkan diri dari pekerjaan merupakan hal yang lazim dilakukan di dalam dunia karier. Banyaknya karakter manusia yang berbeda beda, terlibat di dalamnya satu faktor utama dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang baik dan membuat nyaman. Tak dapat dipungkiri bahwasannya latar belakang setiap orang mempengaruhi karakter dan kepribadiannya. Terciptanya lingkungan kerja yang nyaman adalah hasil dari sinergi dan rasa saling menghargai dan menghormati meski dalam perbedaan.

Namun seiring berjalannya waktu selalu ada saja gesekan-gesekan yang terjadi di lingkungan kerja. Entah dinamika interaksi dengan atasan, sesama teman satu tim, atau dengan bawahan. Dinamika yang terjadi berpotensi memunculkan opsi yaitu kenyamanan dalam bekerja atau ketidaknyaman dalam bekerja sehingga memutuskan untuk resign atau mengundurkan diri. Faktor kenyamanan adalah yang utama bagi pekerja untuk tetap bertahan. Banyak orang memimpikan dan mengidam-idamkan dapat bekerja di tempat yang nyaman dan penuh rasa saling menghargai dan menghormati antar pekerja di dalamnya.

Arti "kutu loncat" sering disematkan kepada orang yang sering berpindah-pindah pekerjaan dalam waktu singkat. Status ini juga bukan hal yang sebenarnya bisa dibanggakan, melainkan merupakan bumerang bagi perkembangan karirmu. Maka dari itu, banyak orang khawatir untuk resign saat baru kerja karena takut dicap tidak loyal. Pengalaman kerja yang terlalu singkat, apalagi dalam hitungan bulan, terutama tidak layak untuk dimasukkan ke dalam resume. Tetapi sebaliknya, jika tidak dimasukkan, akan terlihat waktu menganggur yang lebih lama. 

Satu pengalaman kerja yang singkat di dalam resume sebenarnya bukanlah masalah besar, dan masih bisa kamu jelaskan secara jujur saat wawancara kerja. Misalnya, kalian menyadari bahwa pekerjaan tersebut tidak cocok atau ditawari pekerjaan lain yang lebih baik. Namun, pastikan jika kalian tidak menjadikan ini sebagai kebiasaan, karena menjadi kutu loncat memang dipandang negatif secara umum oleh para orang yang suka merekrut.

Seperti yang saya jelaskan tadi , satu pengalaman kerja yang singkat mungkin tidak berarti, tapi terlalu sering menjadi kutu loncat justru akan merusak reputasimu sebagai job seeker. Melalui menyarankan kandidat untuk berani bertanya seputar budaya perusahaan saat melakukan wawancara kerja. Tanyakan hal yang kalian inginkan seputar budaya kerja di perusahaan tersebut, bahkan mengenai hal-hal yang terlihat sepele seperti jam masuk kerja, event internal apa saja yang kerap diadakan, dresscode hingga kebijakan lainnya. Bahkan jika diperlukan, mintalah kesempatan untuk melihat-lihat kantor sebelum kamu menandatangani kontrak kerja agar kamu bisa melihat sendiri gambaran kegiatan yang nanti akan kamu lakukan

Hal-hal yang harus dilakukan sebelum memutuskan resign

Yang pertama ialah fokus pada pencapaian akhir, prioritas kalian harus terpusat pada penyelesaian proyek-proyek yang masih berjalan dan melakukan serah terima sebagaimana mestinya pada proyek yang sedang dilaksanakan atau tugas-tugas. Jangan menyisakan apapun hingga hari atau menit terakhir. Tinggalkan meja dengan bersih, dengan pekerjaan yang luar biasa dari tangan yang baik menunjukkan bahwa kalian harus fokus pada perusahaan walaupun tidak lagi bekerja di sana. Jangan menunda-nunda hal yang lain, kalian harus menyelesaikan pekerjaan utama terlebih dahulu jangan disambi dengan pekerjaan lainnya, hal ini membuat suatu perkerjaan tidak akan selesai.

Yang kedua ialah informasikan kepada mereka yang berada di jaringan professional kalian, Ini sangat penting bagi kalian untuk menginformasikan klien kalian, rekan bisnis dan rekan kerja yang berkaitan dengan pekerjaan kalian terdapat  pada sebuah dasar yang tetap sehingga mereka tidak kebingungan saat kalian bepergian dan informasi ini membuat teman atau rekan kerja mengerti informasi yang akan di dapat.

Yang ketiga ialah jaga sifat profesional yang kalian punya dalam selama periode pemberitahuan. Ini tidak selalu terjadi, tapi terkadang ketika seseorang keluar dari pekerjaannya, mereka juga akan mendapat atasan langsungnya dan  rekan kerjanya bersikap menjauh atau menyingkirkan dari percakapan atau aktifitas sosial. Jika itu terjadi, ini penting bagi kalian untuk tetap professional, mungkin akan sesulit itu. Dari sikap yang professional maka kita akan dianggap dengan atasan kita dengan memandangnya dengan hal yang baik.

Yang keempat ialah tinggalkan kesan baik, jika kalian tidak benar-benar harus, jangan gegabah dalam berperilaku dan bahkan kemudian, pikir panjang dan keras sebelum kalian melakukan sesuatu. Kalian tidak akan pernah tahu kapan kalian akan bertemu dengan bos atau rekan kerja kalian lagi. Jauh lebih baik membiarkan pintu terbuka untuk kemungkinan masa depan bekerja bersama lagi.

Yang kelima ialah  bersyukur, bersyukur ini sangat menggiurkan bicara tentang seluruh aspek dalam perusahaan yang kalian tidak senang, tapi jangan. Jika kalian ditanya tentang mengapa kalian pergi, jangan memberikan godaan untuk mengatakan hal yang bertentangan dengan pekerjaan kalian di sana. Fokus pada yang baik dan tinggalkan yang buruk. Kalian akan keluar dari sana sebelum kalian  melepaskannya dan jangan lupa juga bersyukur kepada Tuhan jika kalian telah di tempatkan di pekerjaan tertentu intinya kita bersyukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun