Mohon tunggu...
Prabu rafi
Prabu rafi Mohon Tunggu... Pelajar

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Waspada Penipuan Online di Era Digital"

22 September 2025   09:07 Diperbarui: 22 September 2025   09:07 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seseorang terkena Penipuan Online ( Sumber : AI)

Sekarang hidup kita udah nggak bisa jauh dari ponsel pintar. Mau belanja? Tinggal buka aplikasi, pilih barang, klik bayar, selesai. Butuh transfer uang? Tinggal ketuk beberapa kali, langsung beres. Kangen teman lama? Video call aja, bisa ngobrol sampai puas meski jarak memisahkan. Teknologi digital benar-benar bikin hidup jadi lebih gampang, praktis, dan cepat. 

Tapi di balik semua kemudahan itu, ada juga sisi gelap yang harus kita waspadai, yaitu penipuan online. Modusnya makin lama makin kreatif, bahkan sering bikin orang yang biasanya hati-hati pun bisa kecolongan. Ada yang kirim link palsu mirip banget sama website resmi, ada yang bikin akun media sosial tiruan buat nipu calon korban, sampai ada juga investasi bodong dengan iming-iming "cuan besar dalam waktu singkat". Kalau kita nggak waspada, siapa pun bisa jadi korban, entah anak muda, orang tua, bahkan yang sudah melek teknologi sekalipun.

Data menunjukkan tren ini makin serius. Tahun 2024, Kominfo mencatat hampir separuh laporan masyarakat soal kejahatan siber adalah kasus penipuan online. Di tahun yang sama, OJK juga menerima ribuan aduan tentang investasi ilegal berbasis internet. Interpol bahkan menegaskan, penipuan digital termasuk kejahatan siber dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Jadi jelas, ini bukan sekadar masalah kecil.

Lalu gimana cara kita menghadapinya? Ada beberapa langkah gampang yang bisa dicoba. 

Pertama, Stop -- Think -- Verify. Jangan asal klik link mencurigakan atau buru-buru transfer uang. 

Kedua, naikin literasi digital. Cari info terbaru soal modus penipuan, ikut seminar, atau minimal saling sharing sama keluarga dan teman biar makin waspada. 

Ketiga, dukungan regulasi dan keamanan siber. Pemerintah dan lembaga terkait harus terus memperkuat aturan sekaligus membangun sistem yang lebih aman. 

Intinya, penipuan online itu nyata dan bisa nyasar ke siapa aja. Tapi kalau kita lebih hati-hati, rajin belajar, dan didukung sistem yang kuat, dunia digital bisa jadi ruang yang aman, nyaman, dan bermanfaat buat semua orang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun