Surabaya (13/9) -- Secara Nasional jumlah penerima manfaat  Program Keluarga Harapan (PKH) akan bertambah dari 6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadi 10 juta KPM pada tahun 2018 mendatang. Dan untuk Jawa Timur ada kenaikan penerima manfaat sebesar 52 persen atau sekitar 560 ribu KPM tahun depan.
Kemensos saat ini tengah melaksanakan bimbingan pemantapan bagi pendamping PKH di seluruh Indonesia, karena mereka mulai hari ini sudah harus siap, sebab perluasan PKH siap cair pada Februari 2018, ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat memberikan arahan dihadapan peserta Bimbingan Pemantapan PKH di Rich Palace Hotel Surabaya, Rabu (13/9).
Selain itu, Khofifah menyebut, pendamping PKH adalah pendamping yang khusus mendampingi  penerima PKH. Mereka bertugas menyiapkan family development yakni member dedikasi penerima bantuan. Seperti halnya mendampingi ibu hamil untuk periksakan diri 3-4 kali selama kehamilan.Â
Pemantapan ini dilakukan, selain untuk menghadapi tambahan PKH juga menghadapi tambahan penerima bantuan pangan dari 1,28 juta menjadi 10 juta penerima bantuan pangan.
"Tugas pendamping PKH melakukan verifikasi komitmen KPM setiap bulan. Dimana tiap harinya bekerja selama delapan jam," ujar Khofifah.
"Untuk memenuhi kebutuhan itu, Â saat ini sudah tersedia 25.013 orang, sehingga akan ada rekrutan baru 42.940 orang. Oleh karena itu, akhir tahun ini ini akan diseleksi sebanyak 20.000 orang agar memenuhi ratio ideal secara nasional," ujar Khofifah.
Ia berharap, dengan adanya SDM PKH yang baru bisa dilakukan kerja sama antara pendamping lama dan baru agar dalam melaksanakan tugas verifikasi dan validasi dilakukan sesuai SOP dan tepat waktu. (KAS/JSK)