Karubaga, Bupati Tolikara (9 Mei 2025) -- Baniir Besar yang terjadi di Wamena, Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan, telah menggenangi sejumlah lahan pertanian milik Masyarakat, menggenangi area permukiman dan juga telah mengganggu aktivitas perekonomian Masyarakat.. Sebagai Ibu Kota Provinsi, Wamena telah menjadi Pusat berkegiatan bagi sebagian besar Masyarakat di Papua Pegunungan, terutama menjadi tempat bagi Masyarakat yang terdapat di 8 Kabupaten (termasuk Tolikara), yang menjadi bagian dari Pembentukan DOB Provinsi Baru ini..
Banjir Besar yang terjadi di Wamena yang memiliki topografi sebagai Kawasan Dataran Tinggi, menjadi peringatan penting bagi semua Daerah di Papua Pegunungan, Termasuk terhadap Kawasan Topografi di Kabupaten Tolikara yang juga berada di dataran tinggi yang serupa..
Ketika aktivitas penggundulan hutan, tidak lagi terkendali sebagai akibat pembukaan hutan yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan, dimana jejeran pegunungan yang dahulunya rimbun tertutup hutan lebat, akibat tidak terkendalinya alih fungsi lahan, baik untuk kepentingan Pembangunan, pengambilan kayu secara eksploitatif, maupun metode pertanian berpindah-pindah, mengakibatkan fungsi alami hutan, yang seharusnya menjadi penahan air hujan dan menyerapnya kedalam Tanah dan Akar Pohon, kemudian tidak dapat lagi menjalankan fungsinya, sebagai akibatnya Air Hujan yang turun dalam intensitas tinggi, pada musim penghujan besar, mengakibatkan area permukaan Lembah atau dataran yang lebih rendah dikawasan permukiman dan lahan pertanian masyarakat, menjadi tergenang Banjir Besar dalam skala yang tidak bisa lagi dikendalikan..
Dalam Pemerintahan Daerah yang Kami Pimpin, Dari Keenam Visi Misi yang dituangkan kedalam Dokumen RPJMD Tolikara 2025 -- 2030 mendatang, intensi Pemda Tolikara menempatkan "Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Selaras Dengan Tradisi dan Budaya"Â dalam mengawal skema besar Pembangunan Daerah, menjadi salah satu unsur utama yang kami prioritaskan dalam Merancang Pembangunan Tolikara..
Penguatan nilai budaya dalam pemanfaatan dan pengelolaan hutan, terutama dalam mendukung Gerakan Pembangunan yang melibatkan modifikasi lingkungan, haruslah dilakukan oleh Pemda Tolikara.. Sebab, tanpa integrasi pada nilai-nilai budaya lokal, Upaya Perlindungan Ekosistem Hutan tidak akan berjalan dalam jangka Panjang.. Mungkin saat ini, Masyarakat akan patuh dengan adanya Upaya kontrol yang ketat dari Pemerintah Daerah, namun hal itu tidak akan menjamin keberlanjutan dari program yang hanya di dasarkan pada Keinginan Birokrasi semata..
Mengelola Lingkungan dan Hutan, untuk dapat hidup berdampingan dengan kehidupan Masyarakat di Lembah Toli, dan Dalam Upaya Membangun Tolikara dengan tujuan untuk mencapai kemajuan, tidak mesti harus mengorbankan pengelolaan lingkungan dan hutan secara baik, sebab Aspek Lingkungan dan Pembangunan merupakan elemen komplementer yang saling berhubungan, tidak bisa Pemda dalam suatu daerah memilih untuk mengutamakan salah satunya..
Kami menyadari, potensi kebencanaan yang ditimbulkan akibat tidak terkendalinya Pemanfaatan Hutan untuk kepentingan perluasan permukiman dan pemanfaatan untuk tujuan ekonomi lainnya, pada Kawasan hutan dalam Topografi Pegunungan, Seperti Wamena dan Tolikara, akan menjadi sumber masalah yang akan menimbulkan bencana ekologi yang membahayakan ribuan hingga ratusan ribu penduduk yang mendiami Kawasan Permukiman Penduduk..
Oleh karena itu, Pemda Tolikara telah mengupayakan Gerakan Menaman Pohon, Yang dimulai dari Area Perkantoran Pemerintahan, hingga ke lingkungan Masyarakat di Kawasan Perkampungan.. Pemda Tolikara juga sedang mengupayakan mengamankan area zona penyangga yang terdiri dari ruang terbuka hijau (greenbelt) yang melingkupi lereng pegunungan dan permukiman Masyarakat..
Wa Wa Wa Wa, Waniambe, Yo Suba, Tabea Tabea, Matur Muwun, Horas, Ya'ahowu.. Willem Wandik S. Sos, Bupati Tolikara 2025 - 2030
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI