Mohon tunggu...
ppgtasyakhoerunnisa 98
ppgtasyakhoerunnisa 98 Mohon Tunggu... Guru

Hobi menonton Film. Topik Ekonomi dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kegiatan Distribusi pertanian pada masyarakat kasepuhan

8 September 2025   12:30 Diperbarui: 8 September 2025   12:27 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imah Gede dan Lumbung Padi 

Pertanian padi dilarang untuk dijual belikan, sehingga peneliti tidak menemukan pasar, sebagai tempat untuk melakukan distribusi padi. Ketika saatnya panen tiba, mereka tidak menjual padi tersebut kepada orang di luar kasepuhan melainkan disimpan leuit, yaitu lumbung padi tempat mereka menyimpan padi bertahun-tahun. Masyarakat di sana memiliki lahan masing-masing pertanian jadi tidak akan adanya keluarga yang tidak memiliki beras. Bahkan malah setiap tahunnya jumlah leuit yang dimiliki keluarga selalu bertambah yang awalnya satu jadi memiliki dua. Tetapi masyarakat diwajibkan untuk membayar zakat hasil pertanian padinya kepada kasepuhan sebesar 10% dimana tujuannya agar harta yang dimiliki mendapatkan keberkahan, lalu padi tersebut disimpan di Imah Gede. Ketika ada tamu, serta perayaan mereka bisa memakan nasi tersebut hasil zakat dari para warga.

Tetapi untuk jenis pertanian lainnya mereka boleh dijual belikan kepada tetangga setempat atau dijual kepelabuhan ke pengepulnya langsung, mulai dari sayuran dan cabe, dll. Padi di sana sangat diagungkan oleh masyarakat kasepuhan mulai dari menanam, panen, menumbuk padi pertama hasil panen, masak nasi pertama dan kegiatan lainnya ada perayaanya. Lalu, masyarakat sangat antusias setiap kegiatan yang ada mereka mendapatkan informasi dari kasepuhan secara langsung Ketika ada acara atau melalui rapat bulanan yang sering dilakukan kasepuhan Bersama warga atau grup whatsapp.

Jadi para suami melakukan pertanian padi di sawah dan istrinya menumbuk padi, dari padi menjadi beras dan nasi itu urusan perempuan. Karena padi tidak dijual belikan mereka tidak harus pusing memikirkan bahan pokok beras ini. Ketika adanya perubahan harga untuk jenis kebutuhan lain seperti minyak, bawang, sayuran, yang sekiranya masih bisa ditanam mereka akan mengandalkan pertanianya dulu baru ketika tidak ada mereka akan membelinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun