Mohon tunggu...
Popi lestari
Popi lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia ( Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sastra Sebagai Cermin Moral: Analisis dalam Puisi dari Masa ke Masa

22 Juli 2025   23:02 Diperbarui: 22 Juli 2025   23:02 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pengertian moral dalam karya sastra itu sendiri berbeda dengan pengertian moral secara umum, yaitu menyangkut nilai baik buruk yang diterima secara umum dan berpangkal pada nilai-nilai kemanusiaan. Moral dalam karya sastra biasanya dimaksudkan sebagai petunjuk dan saran yang bersifat praktis bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari (Akbar dkk, 2021). Dalam sastra, makna moral lebih merujuk pada pesan atau nasihat yang bersifat nyata dan bisa diterapkan dalam kehidupan, berbeda dengan makna moral secara luas yang berkaitan dengan norma umum tentang benar dan salah berdasarkan nilai kemanusiaan.


Fungsi dari nilai untuk keseimbangan kebaikan hidup manusia. Nilai moral dan hukum saling berkaitan satu sama lain maka dari itu nilai moral bisa menjadi sebuah batasan pada hal antara yang baik dan buruk dalam rangka pengendalian dan pengaturan dalam kehidupan bersosial (Mujarod, 2022). Nilai berperan menjaga harmoni dalam kehidupan manusia. Etika dan aturan memiliki keterkaitan, sehingga prinsip etis dapat menjadi tolok ukur dalam membedakan benar dan salah guna mengatur perilaku dalam masyarakat.


Angkatan Pujangga Baru 1966 muncul sebagai respons terhadap dinamika politik dan sosial Indonesia pasca-1965. Jika karya sastra angkatan sebelumnya berfokus pada romantisme atau patriotisme, karya-karya Angkatan 1966 menawarkan kritik yang lebih
kompleks terhadap kondisi masyarakat (Fotivar dkk, 2025). Generasi sastrawan tahun 1966 hadir sebagai tanggapan atas situasi politik dan sosial setelah peristiwa 1965. Berbeda dari periode sebelumnya yang menonjolkan tema cinta atau semangat kebangsaan, karya mereka menyuarakan penilaian tajam terhadap realitas kehidupan saat itu.

Angkatan Pujangga Baru dikenal dengan semangat pembaruan dalam sastra Indonesia, terutama pada masa penjajahan dan awal kemerdekaan. Karya-karya pujangga seperti Amir Hamzah dan Sanusi Pane mengangkat nilai-nilai moral seperti cinta tanah air, ketuhanan, dan introspeksi diri. Melalui bahasa yang indah dan puitis, mereka menyampaikan pesan moral secara halus namun menyentuh. Misalnya, dalam puisi-puisi Amir Hamzah, terdapat banyak pesan tentang ketabahan, pengabdian, dan spiritualitas, yang tetap relevan hingga kini.

Perkembangan teknologi membawa perubahan dalam dunia sastra. Sastra cyber, yang umumnya dipublikasikan di media digital, memperkenalkan gaya yang lebih bebas dan kontemporer. Meskipun tampilannya lebih modern, nilai moral tetap menjadi benang merah dalam puisi-puisi ini. Tema-tema seperti kejujuran dalam relasi daring, keresahan identitas, hingga kritik sosial terhadap budaya konsumtif dan disinformasi, sering muncul dalam puisi cyber. Gaya bahasa yang lugas dan kadang provokatif justru mempertegas pesan moral yang ingin disampaikan kepada generasi digital.

Menganalisis nilai moral dalam puisi membawa banyak manfaat, terutama bagi mahasiswa. Pertama, mahasiswa diajak untuk berpikir kritis dan reflektif dalam membaca karya sastra. Kedua, analisis moral dapat menjadi cermin bagi pembaca dalam menilai tindakan dan sikap sehari-hari. Ketiga, dengan membedah nilai-nilai dalam puisi, pembaca bisa lebih memahami kondisi sosial yang melatarbelakangi karya tersebut. Hal ini mendekatkan dunia sastra dengan realitas hidup, sehingga puisi tidak hanya menjadi bacaan, tetapi juga inspirasi moral.

Dapat disimpulkan kuliah dosen tamu bertema analisis moral dalam puisi membuka pemahaman baru tentang pentingnya sastra sebagai media pembentuk karakter. Baik dalam puisi klasik Pujangga Baru maupun puisi cyber modern, nilai-nilai etika tetap menjadi inti dari pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, analisis nilai moral bukan hanya upaya akademis, tetapi juga langkah membangun kesadaran moral dan empati sosial dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M. A., Radhiah, R., & Safriandi, S. (2021). ANALISIS PESAN MORAL DALAM LEGENDA MON SEURIBE DI GAMP" NG PARANG IX, KECAMATAN MATANGKULI, KABUPATEN ACEH UTARA. Kande: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), 137-149.
Mujarod, S. S. (2022). Analisis nilai moral dalam novel temukan aku dalam istikharahmu karya e. sabila el raihany. Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra, 9(1), 59-63.
Fotivar, S. D., Azzahra, N., Syarifah, R., & Azizah, N. (2025). Dimensi Eksistensial dan Humanisme dalam Karya Angkatan Pujangga Baru 1966. Literasi Bahasa dan Sastra Jurnal, 2(1), 45-52.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun