"Bukankah tadi ia pergi ke arah kita." Bimo seraya mau menoleh
        "Eh jangan menoleh." Cegah Riyo. "Inget perkataan nenek itu terakhir sebelum pergi kita jangan menoleh jika mau selamat itu syarat terakhir di antara dua syarat lainnya."
        "Oiya benar. Jadi apakah kita akan mengikuti saran nenek itu." Selidik Bimo.
        "Ya mau tak mau." Ucap serempak.    Â
        Kami pun melanjutkan perjalanan. Akhirnya kami sampailah di suatu pulau yang bernama PULAU KUPUJO. Itu adalah pulau terlarang, penduduknya bukanlah manusia melainkan jin dan sia. Sia adalah setan yang menyerupai manusia. Sesampainya di pulau kami semua melihat ada pohon kelapa raksasa. Di balik pohon itu ada rantai yang besar seperti mengikat orang. Kami pun menyusul keberadannya  pohon kelapa itu.
        Kami tidak tahu di sana adalah pulau terlarang bagi manusia apalagi sampai menginjakkan kaki di pulau itu. Kami pun akhirnya masuk ke dalam pulau hanya berharap siapa tahu ada jalan pulang untuk pulang ke rumah. Sampailah di depan pohon kelapa tersebut terlihat ada sosok raksasa besar bermata satu dan di jidatnya ada tuliasan [ka fa ro]. Ya benar itu adalah dajjal Aljasasah yang diutus oleh Allah SWT untuk kepercayaan kiamat sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Qoriah menjelaskan tentang hari kiamat.
         Kami pun penasasan apa itu surah Al-Qoriah. Di pohon kelapa raksasa itu terdapat tulisan ayat surah Al-Qoriah berbahasa Arab dan Latin. Kami pun mencoba membaca surah itu perlahan-lahan menggunakan bacaan bahasa Latin. Lalu tiba-tiba dalam sekejap kami duduk di atas batu, batu itu membawa kami terbang dan kembali ke alam kami. Kami merasa bahagia bisa kembali pulang.   Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI