Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kegagalan Pendidikan Karakter

6 Mei 2020   14:33 Diperbarui: 14 Juni 2021   15:00 7658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Kegagalan Pendidikan Karakter (sumber :https://www.passiton.com/)

"Pendidikan Karakter memang bukanlah hal yang mudah,karena itu memerlukan waktu dan kerja keras dari semua komponen negeri ini jadi bukan hanya Guru sebagai pendidik anak-anak di sekolah tetapi semua pihak harus ikut menjadi bagian dari Pendidikan karakter. "

Beberapa hari yang lalu, di tengah pendemi virus covid 19 ada berita tentang perilaku siswi SMA yang membuka bra pada saat live di Instagram yang memancing perhatian luas dari masyarakat.

Tentunya disertai dengan keprihatian atas perilakuk dari para siswi tersebut termasuk dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dimana dalam pernyataan yang disampaikan oleh Plt Dirjen Dirjen PAUD Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa pendidikan karakter yang telah dilakukan beberapa tahun terakhir ini tidak berhasil khususnya untuk ketiga siswa tersebut.

Baca juga :Jika Konten Sudah Dikorbankan, Haruskah Pendidikan Karakter Juga Mengalami Penurunan?

Selama ini sudah sangat banyak kasus-kasus yang terjadi di negeri ini yang berkaitan dengan kegagalan pendidikan karakter yang berlangsung di sekolah.

Meskipun untuk kasus seperti ini bukan hanya permasalahan karakter saja yang perlu diperhatikan tetapi digital literasi siswa juga perlu diperhatikan terlebih digital literasi anak Indonesia tergolong rendah.

Yang mengakibatkan banyak anak-anak Indonesia yang melakukan tindakan-tindakan pelangaran sampai berurusan dengan penegak hukum akibat kurangnya digital literasi anak-anak.

Pendidikan Karakter memang bukanlah hal yang mudah,karena itu memerlukan waktu dan kerja keras dari semua komponen negeri ini jadi bukan hanya Guru sebagai pendidik anak-anak di sekolah tetapi semua pihak harus ikut menjadi bagian dari Pendidikan karakter. 

Baca juga : Pendidikan Karakter Terlahir dari Adanya Pendidikan Moral

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghindari kegagalan dari Pendidikan Karakter anak-anak di Indonesia :

  • Perhatian dari Orang tua. Pendidikan karakter bukan semata-mata tanggung jawab Guru apalagi jika pendidikan karakter hanya difokuskan pada Guru Agama dan Guru PPKN tetapi keterlibatan orang tua juga sangat penting dalam melaksanakan pendidikan karakter. Salah satunya dengan menjadi teladan bagi anak-anak mereka.
  •  Percuma jika di sekolah Guru Agama mengajarkan hal-hal yang baik tetapi di rumah terjadi sebaliknya. 
  • Contohnya, jika disekolah Guru mengajarkan untuk saling menyayangi satu dengan yang lainnya tetapi ketika dia pulang ke sekolah dia melihat kedua orang tuanya bertengkar bahkan sampai lempar-lempar barang. 
  • Jika orang tua tidak dilibatkan dalam pendidikan karakter, sampai kapanpun pendidikan karakter tidak akan bisa berjalan dengan baik.
  • Lingkungan yang mendukung pendidikan karakter. Pada dasarnya semua akan menjadi pendidik karakter baik dari lingkungan keluarga sampai lingkungan terbesar sekalipun yaitu Negara. 
  • Hal ini sebetulnya tidaklah sulit karena sebenarnya di negeri kita tercinta ini sudah tertanam nilai-nilai budaya yang sangat baik dan menjadi karakter orang Indonesia seperti Gotong royong, ramah tamah, saling hormat menghormati satu dengan yang lain dan masih banyak lagi nilai-nilai luhur yang sudah tertanam sejak zaman nenek moyang kita.
  • Tetapi kita bermasalah dengan memelihara nilai-nilai luhur tersebut terlebih sejak budaya-budaya asing masuk ke Negara kita. 
  • Sudah saatnya kita kembali ke nilai-nilai luhur tersebut dengan cara setiap individu meneladani nilai-nilai tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.
  • Lakukan pendekatan sesuai dengan budaya dan adat dimana sekolah berada. Pendekatakan Pendidikan karakter hendaknya dapat dilakukan sesuai dengan budaya dan adat istiadat setempat. 
  • Misalkan jika di daerah tersebut terkenal dengan nilai gotong royongnya maka hal tersebut yang perlu diangkat untuk dapat dijadikan sebagai salah satu pintu masuk akan pendidikan karakter peserta didik. 
  • Jika sebuah daerah dikenal sebagai daerah yang terkenal dengan jiwa-jiwa wirausaha yang kuat maka hal itu dapat dijadikan sebagai salah satu pendidikan karakter supaya kelak anak-anak tersebut menjadi wirasusaha yang tanguh dan tentunya jujur.
  • Program Pendidikan Karakter yang terstruktur. Sekolah harus membuat program yang jelas tentang pendidikan karakter yang perlu dilakukan termasuk kegiatan-kegiatan pendukung yang membantu berhasilnya sebuah pendidikan karakter. 
  • Misalkan dengan mengadakan talk show tentang pendidikan karakter, melakukan bakti sosial bagi orang berkekurangan di sekitar sekolah mereka atau seperti yang pernah penulis saksikan secara langsung di sebuah daerah di Jakarta dimana anak-anak sebuah sekolah memberikan pelajaran kepada anak-anak yang mengalami putus sekolah. 
  • Kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan memupuk karakter peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun