Mohon tunggu...
Polisman Halawa
Polisman Halawa Mohon Tunggu... Penulis - Saya sebagai freelance Copywriter dan aktif bekerja di CV.Busana Idaman

saya hobi menulis dan suka eksplorasi berbagai kata sehingga saya mampu menciptakan berbagai kalimat kreatif serta persuasif

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Malam di Desa Terkutuk

6 Mei 2024   14:33 Diperbarui: 6 Mei 2024   14:43 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
desa seram (unsplash.com/Georgi Kalaydzhiev )

Di tengah hutan yang lebat mengelilingi sebuah desa terpencil, berdiri sebuah bangunan tua yang telah dilupakan oleh waktu. Rumah itu menjadi saksi bisu dari masa lalu yang kelam dan penuh misteri, menjulang megah di antara pepohonan yang tinggi, menyimpan rahasia-rahasia yang terpendam di dalam dinding-dindingnya yang retak dan berdebu.

Desa tempat rumah itu berdiri telah lama menjadi pusat legenda hitam di kalangan penduduknya. Kisah-kisah tentang kejadian-kejadian aneh dan tak terduga tersebar seperti kobaran api di malam gelap. Suara-suara misterius yang terdengar di tengah malam, bayangan-bayangan yang melintas di bawah sinar bulan pucat, dan kejadian-kejadian mistis lainnya telah menjadi bagian dari warisan mengerikan yang melekat pada desa itu.

Namun, di musim panas yang terik ini, sebuah keberanian mengemuka dari sekelompok mahasiswa universitas. Mereka memilih untuk menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa yang terkenal sebagai tempat yang terkutuk itu. Selain mencari pengetahuan dan pengalaman, mereka juga terpikat oleh misteri yang menyelimuti desa tersebut.

Dengan hati yang berdebar-debar namun dipenuhi dengan rasa ingin tahu yang tidak terbendung, para mahasiswa itu memasuki desa dengan langkah-langkah yang gemetar. Di hadapan mereka, terbentang pemandangan yang menakutkan, dengan rumah tua yang berdiri gagah di tengah desa yang sunyi. Meskipun tidak tahu apa yang menanti mereka di sana, tekad mereka tidak goyah oleh ketakutan yang mengintai.

Setiap langkah yang mereka ambil semakin memperkuat aura misterius yang menyelimuti desa itu, seperti rahasia-rahasia yang menunggu untuk diungkap di setiap tikungan jalan. Para mahasiswa itu bertekad untuk mengungkap teka-teki yang tersembunyi di dalamnya, siap menghadapi segala ketakutan dan tantangan yang mungkin menghadang. Mereka adalah penjelajah-penjelajah modern yang siap menaklukkan dunia gelap yang tersembunyi di balik teriknya matahari musim panas.

Maya, seorang mahasiswa yang penuh semangat, menjadi pemimpin rombongan dengan langkah-langkah tegar yang tak tergoyahkan. Dengan sorot matanya yang berbinar antusias, ia mengajak teman-temannya untuk menjelajahi setiap sudut desa dan menyelidiki cerita-cerita legenda yang telah menjadi topik pembicaraan di sekitar rumah tua yang terlupakan itu. Namun, sejak tiba di desa tersebut, mereka diselimuti oleh atmosfir kelam yang memilukan.


Meskipun sinar matahari bersinar terang, udara terasa dingin dan menyengat, menghantui mereka dengan rasa kebekuan yang menggigit. Setiap hembusan angin membawa getaran misterius, seakan-akan desa itu sendiri menahan napas dalam antisipasi akan kedatangan mereka. Langit yang seharusnya cerah dan biru terlihat seperti tiruan palsu di atas kepala mereka, karena hening yang menakutkan menggantung di udara, menciptakan ketegangan yang menakutkan di setiap sudut.

Maya merasakan bulu kuduknya merinding saat mereka menapaki jalan menuju dalam desa yang sunyi itu. Langkah-langkah mereka menggetarkan ketenangan yang sudah lama terkubur. Mata Maya memancarkan rasa ingin tahu dan keberanian, meskipun ia tak bisa mengabaikan ketidaknyamanan yang melingkupi hatinya. Ia memimpin rombongan dengan langkah mantap, meskipun rasa cemas memenuhi hatinya.

Di balik senyumnya yang bersemangat, Maya menyimpan waspada yang tak terhindarkan. Tantangan yang dihadapi di desa ini melebihi apa yang mereka perkirakan, dan atmosfir kelam itu begitu nyata sehingga sulit diabaikan. Namun, Maya tak akan menyerah pada ketakutan. Dengan tekad yang bulat, ia memimpin teman-temannya melalui labirin misteri yang menyelimuti desa itu, siap menghadapi segala rintangan yang mungkin menunggu di setiap tikungan jalan.

Saat malam mulai menjelang, rombongan mahasiswa berkumpul di ruang tengah rumah tua yang telah terlupakan selama bertahun-tahun. Cahaya lampu remang-remang menyala redup, menciptakan bayangan-bayangan menyeramkan yang terpantul di dinding-dinding retak yang berselimut debu. Atmosfer ruangan terasa seakan menyatu dengan kegelapan yang mengelilingi desa itu, menciptakan suasana yang mencekam.

Mereka duduk mengelilingi meja kayu tua yang sudah lama tak terawat, dengan setiap sudutnya dipenuhi oleh tanda-tanda usia dan keheningan yang menyergap. Setiap napas yang mereka hela terdengar gemetar di ruangan yang dipenuhi dengan aura misterius. Suasana hening yang menakutkan terasa menggantung di udara, seolah malam itu menolak untuk mengungkapkan rahasianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun