Mohon tunggu...
Abu Ibrahim
Abu Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Mengajar di Sekolah Dasar

Abi dari Ibrahim memiliki istri luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nostalgia Ramadan | Kisah "Bukber" dengan Sohib Kampus

12 Mei 2020   21:52 Diperbarui: 12 Mei 2020   22:15 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pertemanan, Sumber: Piqsels.com

Pukul 5 sore hari disamping terminal blok M, sebelah kiri tukang ketoprak, sebelah kanan tukang minuman dan di depan persis tukang mie ayam. Rencana hari ini buka puasa bersama, Jimmy, Akmal dan saya, kami hanya bertiga saja.  

Setelah ujian semester kami bertiga memang berencana buka puasa bersama karena besok sudah mulai libur semester.

Akmal memesan mie ayam dan es jeruk, Jimmy memesan beberapa gorengan sebagai takjil juga ketoprak dan es teh manis, saya sendiri pesan ketoprak dan es teh manis.

" bang kalo udah adzan kasih tau ya " kata Jimmy ke abang ketoprak.

Kita asik ngobrol bercerita bagaimana sulitnyanya ujian semester ini, hangatnya pembicaraan ini meningkat lebih seru dan haru karena kabarnya semester selanjutnya kita akan pisah kelas.

Suara pembicaraan tidak terlalu jelas karena 10 meter dari tempat kami ada yang berjualan cd-cd musik bajakan. Riuhnya terminal blok menambah keramaian suasana disini.

Langit sudah mulai gelap sedikit mendung sepertinya, makanan berbuka sudah siap semua.

" Udah magrib belum sih bang? " Jimmy bertanya lagi

" Belom, tar juga kedengaran beduk dari musholah depan situ " kata abang ketoprak.

" ok bang, cuman tanya takut kelewat buka nya" sahut Jimmy.

Lanjut lagi setelah abang ketoprak memberi tahu, bincang-bincang semakin seru, sekarang membahas harga kos-kosan si Jimmy yang baru. Si Jimmy baru pindah kos-kosan dari tempat sebelumnya yang lama, katanya kosan yang lama banyak yang pacaran.

" dug, dug, dug... wah suara beduk tuh " kata abang ketoprak.

" dah, pada buka dah "  dah masuk, kata abang ketoprak lagi.

" Alhamdulillah " kata kami bertiga.

" Puasa panas banget hari ini, mana ujian lagi.. Untung puasa lancar " kata Akmal sambil minum es jeruk.

Baru 1 menit suasana jadi kisruh karena waktu berbuka sebetulnya belum masuk. Kita bertiga sama orang-orang sekitar kaget, minuman sudah di tenggak lah kok malah katanya belum magrib.

Abang ketoprak lari menuju kesini.

" dek, dek yang tadi bukan suara beduk tapi suara intro lagu band PADI yang disetel tukang CD di belakang " kata abang ketoprak.

" Hahahaha... " Semua tertawa.

Tak apalah, karena semua bukan karena kesengajaan mudah-mudahan semua dapat Ridho Puasa dari Allah SWT.

Setelah sholat magrib acara buka puasa bubar lanjut pulang kerumah masing-masing. Akmal pulang duluan, saya dan Jimmy pulang satu arah dengan menumpang bis yang sama.

Bis ngetem lama sekali di terminal blok M, jalannya juga pelan karena banyak penumpang yang naik di sepanjang perjalanan. Sampai lah di tujuan jam 10 malam, saya sudah sampai disini tapi Jimmy harus lanjut lagi, satu kali lagi naik bis arah luar kota.

Saya antar Jimmy dan menunggu bersama di pinggir jalan depan taman sepi dan remang-remang. Tiba-tiba ada suara wanita dari dalam taman. Tak terlalu jelas, agak gelap jadi samar-samar.

" bang mau ke mana, adek sendirian nih kasian donk " kata wanita tersebut.

" Jo, ada cewek sendirian, kasian tuh mana di dalem taman jangan-jangan diusir keluarganya " polos Jimmy ke saya.

" Jim, cabut jim.." kata saya.

" tar dulu Jo, kok gw kasian bentar yak gw kasih duit dulu sama dia " kata Jimmy.

" Jangan Jim, cabut.. cabut.. " kata saya lagi.

Saya tarik tangan Jimmy sambil jalan cepat, baru tiga langkah dari taman keluar banyak perempuan, tapi perempuan jadi jadian.

" waduh, bencong Jo... " kata Jimmy.

" lari Jim.... " teriak saya.

" woi, mau kemana lu... , temen lu udah mau tuh.. Gw kejar lu ya... ! " teriak salah satu orang ditaman badannya besar tapi berpakaian wanita.

" bodo amat.... Lari yang kenceng Jim.. " teriak saya lagi.

Akhirnya kami bisa menjauh dari taman itu, masih kelihatan bayangan orang mengacung-acungkan tangan di kejauhan kearah kami. 

Yang penting sekarang sudah aman, sudah di tempat yang terang banyak orang juga. Saya beri penjelasan ke Jimmy atas situasi tersebut. Tak lama, bis arah rumah Jimmy sudah datang, jimmy naik dan saya pulang berjalan kaki menuju rumah.


Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun