Mohon tunggu...
David Olin
David Olin Mohon Tunggu... Pustakawan - Belum terlambat aku mencintai-Mu

Setiap kali menatap mentari, bulan selalu mendapat cahaya baru (IG: @david.usolin.sdb) Note: Semua tulisan dalam platform ini dibuat atas nama pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hidup: Sebuah "Masalah" atau "Misteri"?

7 Mei 2022   08:00 Diperbarui: 7 Mei 2022   08:04 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa bedanya orang yang memandang dunia semata-mata sebagai masalah (kelompok pertama) dan orang yang memandangnya sebagai misteri (kelompok kedua)? Bersama Gabriel Marcel (1889-1979), kita belajar bukan hanya perbedaan arti kata, tetapi perbedaan cara hidup. Misteri yang dimaksud tentu bukan hantu-hantuan, tetapi cara pikiran mendekati kenyataan: tak semuanya bisa diketahui sepenuh-penuhnya, hanya bisa didekati.

Bagi para "pencari masalah", seluruh kenyataan dipandang sebagai hal yang terpisah dari diriku. Masalah itu ditemukan untuk diselesaikan, kalau bisa, secepat-cepatnya. Ban pecah, tambal! Uang habis, cari! Untuk semua masalah ada solusinya. Ada benarnya pendapat ini.

Sementara itu, kelompok kedua memandang dirinya sebagai bagian dari dunia. Para "penghayat misteri"  tidak memandang dunia ini sebagai bagian yang terpisah, melainkan ia ikut ambil bagian di dalamnya. Dengan kata lain, aku berpartisipasi di dalam dunia.

Bagi kelompok pertama, "Masalahnya sama, orangnya saja yang berbeda". Ada nuansa impersonal: aku bisa terlibat, bisa tidak terlibat. Namun, bagi kelompok orang yang kedua, aku terlibat dalam persoalan itu sedemikian rupa sehingga aku pun ikut berubah. Dengan demikian, persoalan hidup (seperti mengatasi kecanduan) tidak hanya ada untuk diselesaikan. Aku turut berubah dalam proses, sebab aku merupakan bagian tak terpisahkan dari masalah yang aku hadapi.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa kelompok pertama mudah lari dari tanggung jawabnya dan dari situasi sekitarnya, karena masalah apapun di dunia ini bisa jadi "bukan urusanku", bukan aku penyebabnya. Sebaliknya, orang kedua dalam arti tertentu melihat andilnya (sedikit ataupun banyak) pada adanya persoalan besar yang dunia hadapi saat ini (misalnya: limbah/sampah).

Dua cara pandang ini adalah hasil pembedaan pikiran. Dalam kenyataan, bisa saja dua-duanya ada di dalam diri orang yang sama. Uraian Marcel ini dapat pula dikaitkan dengan uraian Martin Heidegger tentang pertanyaan metafisis yang tidak akan dibahas kali ini. Mungkin lain kali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun