Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Misteri Kenaikan Harga Sembako Jelang Ramadhan: Tradisi atau Manipulasi?

7 Maret 2024   17:50 Diperbarui: 7 Maret 2024   17:52 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: Suara Pembaruan/Carlos Roy Fajarta

Oleh: Julianda BM 

Bulan Ramadhan identik dengan berbagai tradisi, mulai dari tarawih, buka bersama, hingga mudik. 

Namun, ada satu tradisi yang tak kalah melekat: kenaikan harga sembako. 

Fenomena ini bagaikan tamu tak diundang yang selalu hadir tiap menjelang bulan suci.

Mengapa harga sembako selalu naik jelang Ramadhan? Jawabannya tak sesederhana yang dibayangkan. 

Ada kombinasi faktor yang berkontribusi, bagaikan benang kusut yang perlu diurai satu per satu.

Faktor Pertama: Permintaan Tinggi vs Pasokan Terbatas

Seperti pepatah "ada gula ada semut", permintaan yang tinggi dari masyarakat menjadi salah satu faktor utama. 

Di bulan Ramadhan, tradisi memasak hidangan spesial dan berbuka bersama memicu lonjakan permintaan terhadap berbagai bahan makanan.

Sayangnya, pasokan tidak selalu mampu mengikuti lonjakan permintaan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun