Mohon tunggu...
David Olin
David Olin Mohon Tunggu... Pustakawan - Belum terlambat aku mencintai-Mu

Setiap kali menatap mentari, bulan selalu mendapat cahaya baru (IG: @david.usolin.sdb) Note: Semua tulisan dalam platform ini dibuat atas nama pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berani Beropini di Dunia Digital

19 November 2019   07:00 Diperbarui: 19 November 2019   07:05 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari mana mulai beropini, dan prosedur yang ada apabila dalam perjalanan waktu ada ancaman.

Jawab:
Savenet memiliki team doxing (pencari jejak digital/tracker), pasukan penjemput, dan siap mengadukan pelaku penebar ancaman ke polisi. Ada 43 relawan yang siap membantu terciptanya keamanan beropini di media sosial."Penderitaan menghasilkan puisi", kata bang Denny. Orang mulai beropini ketika ia gelisah dengan situasi intoleran, misalnya. Dengan Facebook, kita bisa mengungkapkan gagasan kita dengan bahasa ujaran (kayak ngobrol dengan teman). Prinsipnya, saya berteman dengan gagasan, bukan dengan orang atau akun sebagai person. Manusia bisa hilang lenyap, tetapi gagasan yang diungkapkan bisa tetap hidup.

Bagaimana jika terjadi kebosanan dalam proses beropini?

WA itu bukan tempat saling serang opini. Itu wilayah pribadi. FB -- boleh dikatakan -- merupakan the real social media. Prinsipnya, saya berpihak pada kebenaran. Anak muda yang apolitis sekalipun tidak mesti dimusuhi. Pertanyaan reflektif: tepatkah kita tinggalkan media sosial di saat negara ini butuh counter narrative untuk membendung opini bermuatan hoax?

Hai anak muda, bersuara lebih keras! Jangan gentar di depan ketidakadilan!

Epilog (Fr Salto)

Di depan pertanyaan Pilatus, "Apa itu kebenaran", Yesus tenang, Yesus tetap diam. Karena Yesus tahu bahwa kebenaran itu sendiri yang akan membela dirinya. Selamat beropini. Dunia Digital, Stop Hoax (kata mc).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun