Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kita Bukan Avengers, tapi Keberagaman Bikin Kita Jadi Superhero! Kenapa? Baca Ini!

3 Desember 2023   01:15 Diperbarui: 27 Maret 2024   00:01 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai penutup, Fransiskus dari Assisi memberikan inspirasi filosofis yang mendalam dalam doanya, "Lord, make me an instrument of your peace. Where there is hatred, let me sow love." Ungkapan ini mencerminkan keinginan untuk mengatasi konflik dengan kebaikan dan kasih sayang. Kaum muda dapat mengambil inspirasi dari pendekatan damai yang penuh empati dan mencari solusi bersama untuk mengurangi konflik sosial dalam masyarakat mereka.

7. Pengembangan Karir Global: Dalam era globalisasi, pemahaman akan keberagaman kultural dan multikulturalitas menjadi aset berharga bagi kaum muda dalam mengembangkan karir mereka di tingkat internasional. 

Pengembangan karir global melibatkan pemahaman mendalam akan keberagaman dan multikulturalitas sebagai modal berharga. Helen Keller, seorang penyandang disabilitas dan aktivis, menyatakan, "Alone we can do so little; together we can do so much." Ungkapan ini merangkul filosofi bahwa kerjasama dan penghargaan terhadap perbedaan dapat membuka pintu kesuksesan global.

Praktik terbaik dalam pengembangan karir global dapat ditemukan dalam pendekatan yang diambil oleh Muhammad Yunus, pendiri Grameen Bank. Yunus merangkul konsep pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, memotivasi kaum muda untuk menggabungkan keberagaman dalam upaya mereka untuk menciptakan dampak positif di tingkat global.

Global Shapers Community, yang merupakan inisiatif World Economic Forum, mencerminkan praktik terbaik dalam mengembangkan pemimpin muda global. Mereka menyatukan pemuda dari berbagai latar belakang untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek yang menyelesaikan tantangan global. Pendekatan ini mencerminkan filosofi bahwa keberagaman pandangan dan keterampilan adalah kunci untuk menghadapi masalah global.

Richard Branson, seorang tokoh bisnis dan filantropis, menyampaikan pandangan filosofisnya tentang globalisasi, "The art of delegation is one of the key skills any entrepreneur must master." Ungkapan ini menyoroti pentingnya kolaborasi dan pendelegasian tugas sebagai bagian dari pengembangan karir global.

Jangan diabaikan yang ini, kutipan dari Nelson Mandela memberikan inspirasi, "It always seems impossible until it's done." Ungkapan ini mengajak kaum muda untuk berani menghadapi tantangan global dan mengembangkan karir mereka dengan keyakinan bahwa setiap upaya, terlepas dari seberapa sulitnya, dapat berhasil. Keberagaman menjadi kekuatan bagi mereka yang berani melibatkan diri dalam panggung global dengan visi yang inklusif.

8. Pembentukan Identitas Nasional yang Kuat: Melalui pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman, kaum muda dapat membentuk identitas nasional yang lebih kuat, melampaui perbedaan untuk menyatukan bangsa Indonesia.

Pembentukan identitas nasional yang kuat melalui pengakuan terhadap keberagaman membutuhkan pemahaman mendalam akan nilai-nilai bersama dan keunikan setiap elemen dalam masyarakat. Sukarno, founding father Indonesia, memimpin dengan visi keberagaman dalam Bhinneka Tunggal Ika, "Unity in Diversity." Filosofinya mencerminkan keinginan untuk menyatukan keberagaman sebagai kekuatan yang memperkuat, bukan memecah belah.

Praktik terbaik yang dapat diadopsi oleh kaum muda dapat ditemukan dalam semangat Gotong Royong, nilai budaya Indonesia yang mendorong kerjasama dan saling membantu. Prinsip ini menggambarkan filosofi bahwa keberagaman adalah sumber kekuatan yang dapat membangun identitas nasional yang kokoh.

Tokoh seperti Soedjatmoko, intelektual dan pejuang kemerdekaan Indonesia, menyatakan, "Unity in Diversity is not a mere slogan, but the lifeblood of the Indonesian nation." Ungkapan ini memperkuat pemahaman bahwa keberagaman bukanlah sekadar klise, melainkan esensi yang memberi kehidupan pada bangsa Indonesia.

Konsep keberagaman dalam identitas nasional dapat ditemukan dalam praktik pemilihan tokoh pahlawan nasional. Pemilihan tokoh-tokoh dari berbagai lapisan masyarakat dan latar belakang budaya menunjukkan upaya untuk merangkul dan mewakili keberagaman Indonesia.

Ingat ini juga, kutipan dari Nelson Mandela memberikan inspirasi, "It is in your hands to create a better world for all who live in it." Ungkapan ini mengajak kaum muda Indonesia untuk secara aktif berpartisipasi dalam membentuk identitas nasional yang kuat, dengan memahami dan menghargai keberagaman sebagai kunci menuju masa depan yang lebih baik. Identitas yang kuat tidak hanya melibatkan pengakuan terhadap perbedaan, tetapi juga keberanian untuk bersatu dalam keragaman.

9. Penanggulangan Diskriminasi: Implementasi kebinekaan membantu melawan segala bentuk diskriminasi, baik itu berdasarkan suku, agama, ras, atau gender, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun