Mohon tunggu...
Pius Rengka
Pius Rengka Mohon Tunggu... Pemulung Kata -

Artikel kebudayaan, politik, sosial, budaya, sastra dan olahraga. Facebook:piusrengka. Surel:piusrengka@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Catatan Akhir Tahun Politik NTT, Menanti Eksekusi Tegas Victor Laiskodat dan Josef Naesoi

3 Januari 2019   16:02 Diperbarui: 3 Januari 2019   16:31 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timbangan adalah politik I Sumber Gambar: pdnews

Oleh Pius Rengka

Tiga bulan belakang ini, NTT diwarnai  gaya dan pola kepemimpinan Victor Laiskodat dan Josef Naesoi. Gaya kepemimpinan dua tokoh ini, jelas sangat berbeda dengan gaya kepemimpinan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur sebelumnya. Perbedaan itu tampak melalui dan dalam banyak sebab dan hal.

Sebab yang pertama yang sangat jelas tampak, misalnya, Gubernur Victor dan Wakil Gubernur Josef Naesoi, adalah pemimpin yang sudah kaya sebelum keduanya menjabat kekuasaan. Hal ini sungguh akan sangat berpengaruh dalam cara keduanya mengelola kekuasaan di kelak kemudian hari. Apakah akan tambah kaya dengan cara koruptif ataukah akan tetap tambah kaya karena memang sudah kaya dengan memobilisasi kekayaan.

Sebab kedua, juga datang melalui pengalaman hidup yang berbeda, atau sejarah hidup yang berbeda dengan leverage sosial yang juga sangat jauh berbeda dengan pemimpin NTT sebelumnya.

Gubernur Victor datang dari lingkungan tradisi kompetisi intelektual kritis (nasional dan bahkan internasional) dan kompetisi bisnis kelas tinggi yang sangat kuat, sedangkan Josef Naesoi datang dari tradisi intelektual politik atau tradisi politik intelektual yang bertaraf nasional.  Masih banyak hal lain yang dapat dideskripsikan dan akan diuji oleh sejarah kepemimpinannya. 

Perbedaan latar belakang sosial politik dan ekonomi pemimpin NTT, jelas akan ikut memberi warna pada gaya kepemimpinan dan isi kepemimpinan yang mau dipakai dalam seluruh tatakelola kepemimpinan selama lima tahun ke depan (bandingkan dengan prinsip-prinsip good governance dan strong goverment). 

Meminjam substansi kepemimpinan dari dunia manajemen, pemimpin itu cukup punya tiga hal utama yang menjadi keutamaan.

Tiga keutamaan itu, pertama, pemimpin harus memiliki kemampuan managerial skill. Dengan managerial skill yang mumpuni, pemimpin diharapkan sanggup mengelola organisasi kekuasaan  yang efisien dan efektif agar target atau hasil yang memadai atau target yang dicita-citakan dapat segera terwujud (dalam dunia bisnis disebut untung).

Pada konteks ini, pemimpin harus sanggup mengelola organisasi kekuasaan yang syarat kepentingan (dan tentu saja memiliki imajinasi kepentingan  individu yang berbeda satu dengan lainnya), apalagi jika segera disadari bahwa ekses dari kepemimpinan sebelumnya cukup memberi warna dalam kultur kerja organisasi kekuasaan. 

Kesanggupan mengelola dan mengorganisasi team kerja birokrasi merupakan keniscayaan yang semestinya. Mengubah kultur kerja birokrasi, jelas bukan sesuatu yang gampang, meski secara tekstual dan konseptual dapat disebut begitu gampang dan lekas dengan serial keharusan.

Kedua, pemimpin harus memiliki technical skill agar pemimpin sanggup  mengontrol secara teknis tingkah laku team kerja dan kerja team birokrasi pembangunan. Tujuannya jelas, agar anggota team terampil dan cakap menggunakan sarana dan prasarana organisasi pemerintahan sehingga  target yang diimpikan tercapai dalam kurun waktu tertentu (lima tahun).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun