Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Konfusianisme, Pemerintahan yang Berprikemanusiaan

2 Oktober 2019   10:47 Diperbarui: 2 Oktober 2019   15:59 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga konsep ini berdasar pada optimisme bahwa manusia sejatinya adalah baik. Alasan mengapa selalu ada perbuatan buruk dalam diri manusia karena keterlibatan mereka dengan prinsip Yin dan Yang. Manusia lalai dan lengah sehingga benih-benih kebajikan sifat asli manusia menjadi tidak harmonis.

Selain Konfusius ada seorang pemikir lain yang mengembangkan secara lebih jauh pemikirannya, yakni Mencius.

Bab ketiga (111-172) membahas  pemikiran politik Mencius. Mencius memiliki nama Ke, ia dilahirkan di daerah Zou (372 SM) pada pertengahan zaman Negara Berperang. Tanggung jawab pemerintahan pada masa itu adalah memperkuat sistem feodal sehingga meningkatkan sistem militer dan ekonomi.

Pada zaman Negara Berperang, ilmu pengetahuan, teknologi dan bidang akademik berkembang pesat. Para ilmuan dan cendekiawan mendapatkan tempat yang menjanjikan dibanding zaman Chunqiu masanya Konfusius. Bagi para pemimpin negara-negara feodal, urusan yang paling penting ialah peperangan, penakhlukan antar negara. Dengan keadaan seperti ini justru Mencius memperkenalkan pemikiran politiknya tentang mencintai sesama manusia atau pemerintahan berdasarkan renzhi, pemerintahan perikemanusiaan. Renzhi merujuk pada bentuk pemerintahan yang amat bergantung kepada sifat pribadi dari pemerintah.

Ren menurut Mencius diartikan sebagai:

a). "Belajar tidak merasa lelah dan mengajar tidak merasa capai" (Kitab Mencius [2A]:2)

b). "Sifat kesatria terhormat yang dianugerahkan Tuhan.... Orang yang kehilangan kebijaksanaan dan ketulusan cuma layak menjadi hamba orang lain" (Kitab Mencius [2A]:7).

c). "Ren adalah kemanusiaan. Satunya kata dengan perbuatan, itulah jalan suci" (Kitab Mencius [7B]:16).

d). "Mengasihi keluarga terlebih dahulu kemudian meluaskan kasih sayang kepada orang lain" Mencius [7A]:45).

e). "Mengangkat orang yang berkemampuan dan berakhlak mulia sebagai pemimpin negara" (Mencius [3A]:4).

Mencius menyimpulkan bahwa ren merupakan penyempurnaan diri sendiri sebagai moral pemerintahan. Jadi pemerintahan renzheng bermaksud menggunakan ren sebagai alat untuk melakukan pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun