Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banyak Cara yang Dilakukan Pengrajin Pandan untuk Menghadapi Permintaan Pasar

23 Mei 2017   17:37 Diperbarui: 29 Mei 2017   18:33 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengrajin menjelaskan wilayah sebaran tumbuhan pandan di KKU. Foto dok. Yayasan Palung

Tumbuhan pandan, bagi para pengrajin anyaman tentu memiliki banyak manfaat salah satunya anyaman yang menjadi sumber penghasilan dan kelestarian tradisi menganyam bagi masyarakat. Melihat hal tersebut, para pengrajin pun berkumpul dan berembuk untuk menginventarisasi (memetakan/mencatat) atau juga boleh dikata mendata sebaran tumbuhan  tumbuhan pandan yang ada di Tanah Kayong. Hal tersebut mereka lakukan pada Senin (22/5/2017) Kemarin.

 Bertempat di Kantor Yayasan Palung di Desa Pampang Harapan, Kabupaten Kayong Utara, workshop tersebut dilaksanakan tak lain dan tak bukan, tujuan dari diskusi yang bertajuk workshop Pandan-HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) adalah untuk mempermudah pengrajin memperoleh bahan baku. Dengan mengetahui sebaran tumbuhan pandan, setidaknya mereka akan mengetahui wilayah-wilayah mana di Tanah Kayong (sebutan untuk kabupaten Kayong Utara dan Ketapang) yang ada terdapat tumbuhan pandan.

Dengan mengetahui sebaran tumbuhan pandan, tentunya juga ini menjadi solusi bagi para pengrajin (penganyam) untuk mempermudah para pengrajin mendapatkan dengan cepat kebutuhan baku dengan cepat. Dengan demikian pula akan mempercepat proses para pengrajin dalam mengolah aneka anyaman.

Tentunya juga, hal ini dilakukan melihat peluang (geliat) dari para pengrajin melihat peluang dan permintaan pasar.

Benar saja, belum lama ini para pengrajin hhbk tikar pandan mendapat angin segar karena produk dari kreasi tikar pandan mereka dilirik oleh investor dari Belanda dan Jepang. Melalui Dekranasda KKU para pengrajin dampingan Yayasan Palung juga mendapat pesanan produk tikar dari Timur Tengah.

Peserta workshop pandan-HHBK berdiskusi untuk menginventarisasi sebaran tumbuhan pandan di KKU. Foto dok. Yayasan Palung
Peserta workshop pandan-HHBK berdiskusi untuk menginventarisasi sebaran tumbuhan pandan di KKU. Foto dok. Yayasan Palung
Tak tanggung-tanggung, para pengrajin pun diminta untuk menyiapkan produk tikar pandan yang tak sedikit jumlahnya. Bila ini terlaksana tentu, tak salah kiranya apabila angin ini menjadi peluang baik bagi penyambung nafas bagi pengrajin dan lestarinya tumbuhan pandan dan anyaman tikar pandan sebagai tradisi budaya masyarakat hingga nanti.   

Berdasarkan hasil diskusi dari Workshop tersebut terdata, sebaran pandan di KKU : 3.330 batang pandan. Dengan rincian lokasi adalah seperti di Melano, Kecamatan Simpang Hilir, tercatat setidaknya ada 6000 batang tumbuhan pandan. Sebaran pandan di sekitar Desa Pangkalan Buton: 2110 batang, di Desa Pampang Harapan dan Desa Sejahtera : 3010 batang.

Hingga saat ini para pengrajin : UKM  Ida Craft; yang aktif nganyam 5 orang, 4 orang pengrajin pemula; total 9 pengrajin. UKM Peramas Indah : 5 aktif, 3 orang pengrajin pemula, total 8 pengrajin. Kelompok Karya Sejahtera : 6 aktif, 6 orang pengrajin pemula, total 12 pengrajin. Total semua pengrajin; 16 yang aktif, 13 pengrajin pemula. Jumlah keseluruhan pengrajin 29 orang pengrajin.

Para pengrajin berfoto bersama setelah kegiatan. Foto dok. Yayasan Palung
Para pengrajin berfoto bersama setelah kegiatan. Foto dok. Yayasan Palung
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain; Yayasan Palung sebagai pendamping para pengrajin, Dekranasda KKU sebagai pembina pengrajin di daerah dan BTNGP sebagai mitra kerja Yayasan Palung serta para pengrajin terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Semoga semua harapan dan lestarinya tumbuhan pandan dapat menjadi sumber penghasilan bagi pengrajin hingga nanti boleh berlanjut dan lestari serta dapat menopang kebutuhan masyarakat setempat.

Petrus Kanisius (Pit) –Yayasan Palung

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun