Hutan, kokohmu sebagai penyangga
Nasib semua segala bernyawa juga tak jarang bergantung padamu selain yang utama kepada Sang Kuasa
Tanda-tanda nyata akan hilangnya engkau sedikit demi sedikit terlihat
Lihatlah, bila hujan deras melanda tak jarang banjir yang tanpa permisi dan tanpa melihat waktu menyapa
Tajuk-tajuk dan kokoh akarmu sudah semakin sedikit tak sanggup menahan deras dan laju arus karena tak sanggup dan tak kuat lagi
Banjir... banjir dan banjir selalu datang tiba-tiba yang terkadang pula membuat kami lupa bagaimana cara agar hutan boleh tumbuh berdiri kokoh
Lupa karena tajuk-tajuk yang tak lain adalah hutan dan tanah kami
Hutan dan tanah di tanah air kami kini mengabar tentang kabar kepada semua bolehlah kiranya menanti kasih
Hutan rimba di negeri ini semakin menanti disapa dengan kata peduli
Ditanam, disemai dan dipelihara bukannya dibabat dan bukan untuk diganti dengan tanaman sejenis atau dikeruk
Ku rindu hutan yang memberi harmoni bagi semua karena kutahu hutan adalah segalanya bagi semua makhluk tanpa terkecuali