Aku terlanjur bersedih karena aku selalu dikata sebagai sumber masalah di bumi ini. Aku pun kiranya ingin bertanya, apakah aku sesungguhnya menjadi biang keladi?.
Aku hanya ingin bertanya :
Siapa sejatinya yang menciptakan aku dan memberi namaku dengan nama sampah?. Mengapa namaku sampah bukan berkah?.
Mengapa aku dibuang di sembarang tempat?
Tak jarang  jika ingin melihatku,  lihatlah laut, lihatlah sungai, lihatlah selokan, lihatlah tanah atau lingkungan sekitar tak jarang aku berada di tempat-tempat tersebut. Aku dikata sebagai sumber bencana, sumber penyakit dan banyak lagi hal yang lainnya semua seolah salahku.
Masih adakah rasa sayang terhadapku?
Bila ada, aku hanya ingin mengatakan, jangan membuang aku disembarang tempat lagi. Aku pun bersedih, panasnya bumi karena aku takut dikata-katai lagi.
Aku hanya ingin berpesan, bijaksanalah denganku. Karena aku pun sejatinya tahu siapa yang menciptakan hadirnya aku di muka bumi ini.
Maafkan aku wahai manusia, karena kalian sering kali menyalahkanku karena hadirnya aku. Akan tetapi kiranya, berhentilah menciptakan aku sebagai sampah yang tak berguna.
Maafkan aku pula karena ceritaku ini banyak ngalur ngidul, tetapi ini yang kurasakan dan kuceritakan ini.
Petrus Kanisius-Yayasan Palung