Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bangunan Fenomenal Benteng Pendem Sisakan Puing Sejarah

26 Juli 2018   15:24 Diperbarui: 5 Februari 2019   08:06 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah mengapa, saat memasuki benteng yang memiliki ukuran bangunan 165 m x 80 m dengan luas tanah 15 Ha ini, terdiri dari pintu gerbang utama, barak tentara, ruangan kolonel dan komando, serta kandang kuda, tak ada informasi lebih mendalam akan benteng.Tak tersefia informasi terkait Benteng Pendem, selain spot terbaik untuk mengabadikan foto-foto.

Hal ini tentu sangat disayangkan, apalagi mengingat benteng ini dulunya dihuni oleh 250 tentara Belanda bersenjatakan bedil, 6 meriam api, serta 60 kavaleri.

Keunikan yang dapat ditangkap oleh mata telanjang terletak pada gerbang utama, ialah bekas fondasi jembatan angkat serta bekas gerigi katrol pengangkat jembatan. Hal ini membuktikan bahwa dulunya gerbang masuk dikelilingi oleh parit selebar 5 meter yang dahulunya konon dipelihara buaya buas sehingga sulit dan berbahaya bagi tawanan serta pekerja rodi yang mencoba melarikan diri maupun pasukan pejuang yang akan menyerang.

Namun sayang, benteng yang digadang-gadang sebagai salah satu warisan kolonial bernilai historis tinggi, megah, serta bergaya khas kolonial. Justru kondisinya kini tampak tak terawat.

Beberapa bangunan telah memasuki fase rusak parah serta banyak ditumbuhi belukar. Jika rencana renovasi hanya sebatas rencana, serta tak ada perhatian khusus dari segenap elemen masyarakat, baik pemerintah sendiri dan juga masyarakat yang peduli, maka beberapa tahun ke depan benteng ini hanya sejerah kosong belaka.

Untuk itu, mari bersama-sama menjaga warisan yang menjadi bagian dari sejarah bangsa. Kalaupun bukan berbentuk materi. Kita pun dapat bersama-sama membuat Benteng Van Den Bosch semakin dikenal banyak orang salah satunya dengan memberi informasi melalui media sosial.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun