[caption caption="Sosialisasi Program eco family di Bira-Bulukumba"][/caption]Laporan Subhan Riyadi
Perjalanan ke Bulukumba dalam rangka kegiatan eco family berlangsung seru. Sekalian promosi nih, bagi yang berminat silahkan hubungi pihak Villa.
[caption caption="Villa Kampoeng Pantai Bira"]

Dikatakan kurang tepat karena bertepan di bulan Desember penghujung tahun 2015, sebagaimana kita ketahui bersama Desember merupakan puncak derasnya hujan. Dengan kondisi seperti ini tentu medan lebih terasa ekstreme, licin dan membahayakan penumpang anak-anak dan ibu-ibu. Keberangkatan yang dijadwalkan pukul 11.00 wita siang molor hingga pukul 14.30 wita sore, molornya keberangkatan rombongan bus pariwisata bukan tanpa sebab, dikarenakan menunggu kedatangan kawan sejawat yang belum datang karena terjebak lebatnya guyuran hujan.
Setelah dirasakan lengkap, pukul 14.30 wita sore berangkatlah rombongan kami menuju Kabupaten Bulukumba, rute melewati 4 (empat) Kabupaten untuk mencapai pantai bira yaitu Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng. Destinasi terakhir Bulukumba melanjutkan ke Pantai Tanjung Bira.
Delapan jam perjalanan tergantung kondisi lalulintas jalanan, semakin padat lalulintas maka akan semakin molor, kondisi jalan relatif cukup baik lalulintas terbilang baik, mempercepat laju bus yang kami tumpangi, pukul 21.30 wita sampai pada tempat tujuan dengan selamat. Begitu tiba di hotel tempat peristirahatan yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh panitia penyelenggara. Rombongan segera beristirahat guna melanjutkan aktivitas esok hari.
Sosialisasi Program eco family
[caption caption="peserta sosialisasi eco family"]

Bertempat di Aula Villa Kampoeng Anda, selama 3 (tiga) hari tanggal 17-19 Desember 2015 Pusat Pengendalian Pembagunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengadakan program inovatif, Eco-Family.
Sosialisasi program eco family diselenggarakan bertepatan dengan HUT Kantor P3E Suma-KLHK, serta menyambut Hari Ibu 22 Desember, dilakukan bersama Dharma Wanita Persatuan Pusat Pengendalian Pembagunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku dan melibatkan seluruh keluarga pegawai, cleanig service hingga satpam. Mantab!!!
Dalam sambutannya, Kepala P3E Suma mengatakan tujuan Eco-Family adalah menjaga lingkungan hidup dengan mengurangi limbah yang dibuang ke lingkungan akibat aktivitas rumah tangga, efisiensi energi dan sumber daya alam serta efisiensi biaya dengan melibatkan seluruh anggota keluarga. Jadi selain menyelamatkan lingkungan, juga dapat menghemat pengeluaran belanja keluarga.
"Pentingnya keluarga sebagai penghubung masa lalu dan dan jembatan menuju masa depan kita. Sekaitan dengan itu, masa depan lingkungan hidup kita dibangun dari unit terkecil masyarakat, namun bernilai strategis, yakni keluarga. Dalam keluargalah manusia mengalami proses sosialisasi awal, dimana ia mempelajari kaidah dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat," ujar Kepala P3E Suma.
Pelaksanaan program eco family diletakkan pada prinsip ECO, yakni: Engage, seluruh anggota keluarga dilibatkan dalam pelaksanaan program eco family sesuai dengan tanggungjawab dan peran masing-masing. Culture, dengan pendekatan budaya lokal dan Out of the box, yakni mendorong kreativitas setiap anggota keluarga dalam berlaku bijak terhadap lingkungan hidup.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Meskipun kecil, keluarga mempunyai peran sangat sigifikan dalam pembentukan karakter bangsa. Dari keluargalah manusia mengalami proses sosialisasi awal dimana ia mempelajari kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat. Karena peranan yang dimilikinya, keluarga menjadi sangat potensial didalam mendorong tumbuh kembangnya perilaku-perilaku terpuji.
Eco-Family adalah sebuah program promosi kepedulian lingkungan, dengan mendorong penerapan perilaku ramah lingkungan didalam keluarga, sehingga tercipta keluarga berbudaya lingkungan.
[caption caption="Resto berbentuk Phinisi, tepat di tepi pantai bira"]

Terkait hal tersebut diatas nafas dalam undang-undang tersebut, cara mengurangi volume sampah ke TPA salah satunya adalah bagaimana menyelesaikan persoalan sampah dari sumbernya yakni rumah tangga atau keluarga melalui 3R (Reuse=penggunaan kembali, Reduse=pengurangan, Recycle=mendaur ulang).
[caption caption="Outbond di tepian pasir putih pantai bira"]

[caption caption="Seru-seruan diatas pasir putih bira"]
Pesona Pasir Putih Tanjung Bira
[caption caption="pasir putih bira"]

Pantai Tanjung Bira…! Sering mendengar namanya, entah melalui obrolan teman atau referensi melalui situs website yang ada di internet ataupun melalui media lainnya. Ya, memang namanya sudah akrab di telinga.
Bahkan, sudah menjadi perbincangan hingga ke penjuru dunia. Tak sedikit wisatawan yang memberinya julukan baru; ada yang menyebutnya ”Primadona” atau ”surga yang tenang di ujung Sulawesi Selatan” bahkan, ada yang menganggapnya sebagai “pasir putih terbaik sedunia”.
[caption caption="Narsis diatas batu karang pantai bira"]

[caption caption="Melangkah hati-hati diatas pasir putih pantai bira"]

[caption caption="Lupakan problema yang ada dengan gembira di bira"]

[caption caption="Sampah berserakan menodai keindahan pasir putih pantai bira"]

[caption caption="sampah merupakan bahaya laten bagi keindahan suatu pantai, termasuk bira"]
Akomodasi dan Transportasi
Fasilitas di kawasan ini cukup lengkap, seperti toilet, kamar bilas, warung makan, penginapan, resort, dan tempat persewaan peralatan menyelam. Terdapat penginapan yang berdiri diatas tebing karang yang menghadap ke laut, menambah sejuk suasana dan memanjakan tamu untuk menikmati keindahan pantai ini dari tempatnya menginap.
[caption caption="suasana dalam bus pariwisata"]

Terlalu manis untuk dilupakan kenangan yang indah bersamamu di pantai bira.
** (harga sewaktu-waktu berubah tergantung fluktuasi rupiah terhadap dollar)
Makassar, 21 Desember 2015
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI