Mohon tunggu...
pintukata
pintukata Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis Bebas.

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyalahkan Lidah Sendiri

9 Juli 2020   23:22 Diperbarui: 9 Juli 2020   23:24 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Menyalahkan lidah sendiri
yang lembut mengecap manis
dan sukar menjilat masam
agaknya fasih bersilat kata
sebab lidah tak bertulang
mulut pun melolong
ia bisa diam jika dilakban
entah uang entah makan
boleh jadi penyambung lidah Tuhan


suara-suara bergetar
menghantam tembok penindasan
sampai Istana mandi besar
suara-suara berkumandang
di antara pabrik dan perusahaan
yang menyeru untuk tayamum
sebab limbah bukan lagi air
susu bukan pula perah sapi
buah juga bukan tetanaman
astaga, makan tak jua soal lapar
sungguh, lidah rasa-rasan!

Oh... Suara-suara dibungkam
kata-kata aurat
canda-canda curiga
tawa-tawa terbatas
lelucon secuil emoticon
dituntun halus ke liang besi
lidah punya selera,
sekte, hingga massa
lidah teguh mengamini makna
sekali bergulat
pukulannya menyulut perkara
hingga misuh 'cuk' (sensor)
bikin sebagian telinga terluka

menyalahkan lidah sendiri
bagi pasangan pasutri
adalah pompa romantika
semoga Bapak bergairah
di malam kesekian
senantiasa telanjang bersama

2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun