Mohon tunggu...
pilipus erdi
pilipus erdi Mohon Tunggu... mahasiswa

menjadi inovasi yang baik untuk berkelanjutan

Selanjutnya

Tutup

Palembang

pelatihan hidroponik sistem wick menggunakan bahan limbah menjadi media sederhana di desa gunung sugih

13 September 2025   23:08 Diperbarui: 13 September 2025   23:41 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Palembang. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Ryan Zulqudsie

Pelatihan Hidroponik Sistem Wick menggunakan bahan limbah menjadi media tempat hidroponik sederhana

desa gunung sugih kecamatan semendawai suku lll , 6 September 2025 salah satu mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) melakukan pelatihan mengenai teknik bercocok tanam hidroponik dengan sistem wick. Pelatihan ini diselenggarakan oleh salah satu mahasiswa KKN sebagai bagian dari program pengembangan agrikultur modern di daerah tersebut.

Pelatihan yang berlangsung di salah satu rumah masyarakat desa gunung sugih  ini menarik perhatian dari masyarakat, sebagian besar adalah petani milenial yang ingin mengoptimalkan lahan terbatas mereka. Sistem wick dipilih karena kemudahannya dan cocok untuk pemula.

"Sistem wick ini sangat sederhana. Cukup dengan memanfaatkan sumbu (wick) dari kain flanel atau material sejenis, nutrisi dari bak penampungan bisa disalurkan ke media tanam secara terus-menerus," jelas salah pilipus erdi mahasiswa dari prodi sains pertanian, salah satu mahasiswa yang menjelaskan dan mengarahkan

Dalam sesi praktik, salah satu warga masyarakat diajarkan cara merakit instalasi sederhana, mulai dari menyiapkan bak nutrisi, memotong rockwool untuk media tanam, hingga menanam bibit sayuran seperti selada dan sawi. Salah satu warga tersebaut  terlihat antusias mengikuti setiap langkah, dan berbagi pengalaman.

"Saya tertarik ikut karena lahan di rumah tidak terlalu luas. Dengan hidroponik, saya bisa menanam sayuran di pekarangan atau bahkan di teras. Sistem wick ini juga tidak butuh listrik, jadi biayanya lebih hemat," ujar Ahmad husnudin, salah satu peserta asal gunung sugih.

seorang mahasiswa kkn universitas nurul huda, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat mendorong inovasi di kalangan petani muda. "Kami berharap setelah pelatihan ini, para petani bisa langsung mempraktikkannya. Hidroponik bisa menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di tengah tantangan keterbatasan lahan," katanya.

Setelah pelatihan, para peserta mendapatkan starter kit hidroponik sebagai modal awal untuk memulai praktik di rumah masing-masing. salah satu warga juga berkomitmen akan terus mendampingi para petani dalam proses budidaya.

Diharapkan, dengan semakin banyaknya petani yang menguasai teknik hidroponik, sektor pertanian di desa gunung sugih bahkan semakin maju dan berkelanjutan, serta mampu mencetak wirausaha baru di bidang agrobisnis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun