Kau menggelar malam-malam penuh makna
Tak terhitung tawa, pun tak terhitung air mata
Separuhmu kau bentangkan petaka, menyisakan luka mendalam
Trauma kau selip diantara begitu banyak hal yang seharusnya mendewasakan
Mengernyit muka bumi menampung tubuh tak bernyawa, tanpa nama, tanpa barisan pengiring
Begitu banyak kehilangan, begitu banyak rasa tidak ikhlas
Begitu banyak yatim piatu lahir mendadak, tanpa aba-aba
Alurmu tak tertebak, menjerebak, hanyut, menyesatkan
Untung saja bumi tak tenggelam karen air mata
Banyak hati yang akhirnya tersesat mencari belahan jiwanya
Kau ingin kami belajar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!