Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sunrise di Tengah Badai 2020

1 Januari 2021   16:25 Diperbarui: 1 Januari 2021   16:35 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau menggelar malam-malam penuh makna

Tak terhitung tawa, pun tak terhitung air mata

Separuhmu kau bentangkan petaka, menyisakan luka mendalam

Trauma kau selip diantara begitu banyak hal yang seharusnya mendewasakan

Mengernyit muka bumi menampung tubuh tak bernyawa, tanpa nama, tanpa barisan pengiring

Begitu banyak kehilangan, begitu banyak rasa tidak ikhlas

Begitu banyak yatim piatu lahir mendadak, tanpa aba-aba

Alurmu tak tertebak, menjerebak, hanyut, menyesatkan

Untung saja bumi tak tenggelam karen air mata

Banyak hati yang akhirnya tersesat mencari belahan jiwanya

Kau ingin kami belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun