Aku sudah tak meratapi kejadian kemarin. Aku pun sudah tak takut pada kondisi yang bisa berubah begitu cepat. Selama ada Ibu, aku yakin semua akan baik-baik saja.Â
Aku sadar, hidupku yang baik-baik saja, itu karena dia yang menjadikan semua baik-baik saja. Ibu mengajarkan padaku, harapan selalu ada. Kalau pun tak ada, ciptakan saja. Begitu katanya. Bahkan di kondisi sesulit apa pun.Â
Selama kita masih bisa bersyukur, usaha apa pun rasanya akan dimudahkan. Ibuku tak pernah mengeluh. Perempuan yang tak tamat SD itu adalah guru besarku. Ada Ibu di hidupku, rasanya aku memiliki semua keindahan dunia ini. Ibuku tak mengenal arisan atau salon. Tapi di bawah kakinya yang kering dan pecah-pecah karena kutu air itu terletak surgaku.
Tetaplah sehat, Ma. Sekarang aku hanya ingin terus menjadi Firman kecil-mu.