Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengecup Keabadian

5 September 2016   17:55 Diperbarui: 5 September 2016   22:30 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: pinterest.com

Saat matamu terpejam, tertidur dalam, dan jiwamu nyaris menyentuh awan-awan, pandanglah ragamu yang rapuh di bawah sana. Dia terkapar tanpa sekat dan tanpa perlindungan. Makhluk-makhluk malam sanggup mengendus darah perawannya dari jarak puluhan mil. Mereka dengan senang hati mereguknya. Peri-peri hitam pun bersembunyi menunggu lampu kamar dipadamkan sebelum memangsanya.

Tapi saat itu terjadi tak usah takut, toh jiwamu ada di atas sini di antara langit. Mereka makhluk-makhluk yang menggerayangi bumi seperti ular beludak. Mereka tidak bisa menyentuhmu.

Mari aku antar ke langit ke tujuh, tempat matahari tidak pernah terbenam agar kamu tidak perlu takut lagi pada malam. Tempat tanpa raga yang rapuh, hanya taman bunga untuk jiwa-jiwa yang memilih  jalan keabadian.  Tempat pelangi dapat berpendar tanpa menunggu hujan menyapa lebih dahulu. 

Lalu aku akan mengantarmu ke sungai kebijaksanaan tempat setiap peri dan manusia menemukan arti dari nama-nama mereka. Kamu penasaran, bukan?

Apa?

Kamu lebih memilih di bawah sana? Di tempat yang fana dan penuh kepahitan? Di tempat malam berbagi tahta dengan siang?

Baiklah.

Kamu memang masih manusia sejati.

Dosa-lah yang membuat duniamu tetap berputar. Dan sayang sekali, kamu tidak dapat menemukannya di atas sini.

---

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun