Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Misteri Hantu Bersin

10 September 2021   20:01 Diperbarui: 10 September 2021   20:09 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Sheila memang sudah terlalu lama kesepian. Memang beberapa bulan terakhir ini, ada beberapa tamu yang awalnya nyasar tapi kemudian diterimanya bergabung bersamanya di rumah besar itu. Seorang ibu yang ditabrak kereta api, seorang anak yang meninggal tenggelam, kakek yang dibunuh cucu-cucunya, dua orang gadis yang terkena santet dan bunuh diri, bahkan ada makhluk tinggi besar.

Tapi beberapa hari terakhir, mereka semua menghilang entah ke mana. Untunglah ada Randi yang bisa menjadi penghibur lara Sheila di situ.

Gadis itu tahu, Randi sedang kecapekan karena kuliah penuh hari ini, jadi dia tidak ingin mengganggu tidurnya yang lelap.

Hanya saja, entah kenapa sejak tadi dia merasa sedang tidak enak badan. Hidungnya juga memerah, mirip manusia nyata yang sedang influenza.

Inilah yang membuat dia tiba-tiba bersin di dekat wajah Randi.

Sheila terkejut, suara bersinnya benar-benar merambat melalui udara dan sampai di gendang pendengaran Randi. Randi pasti terganggu. Benar kan! Dia menggeser posisi tidurnya.

Sheila baru akan berdiri menjauh tapi tanpa bisa ditahan-tahan lagi, dia kembali bersin.

Duh! Sheila menepuk jidatnya.

Kali ini Randi benar-benar terbangun dan duduk kebingungan di sisi tempat tidur. Tidak sampai semenit kemudian, Randi mengambil bantal gulingnya dan berlari keluar kamar.

Sheila sekali lagi menepuk jidat dan menggeleng-gelengkan kepala.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun