Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Purnama di Dalam Kopi

6 Februari 2019   22:10 Diperbarui: 6 Februari 2019   22:46 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://www.scoopwhoop.com

Kopi hitam dalam cangkir porselen putih
kusesap lamat-lamat mengalir segala perih
tidak seperti di ujung lidah terasa manis
terbuai janji-janji yang pernah tertulis.

Getirnya baru dinikmati
setelah kerongkongan dipenuhi
jadi serasa empedu tak seperti yang kuhidu.

Kamu benar, Kekasih
harus ada yang meletakkan purnama di dalam kopi
agar leluasa aku memandang dasar cangkir porselen putih
untuk menepis prasangka dalam hati.

Manis jika manis
getir jika getir
seperti cinta kita yang jujur tanpa spekulasi.

--- 


kota daeng, 6 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun