Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Desember yang Dingin

11 Desember 2018   20:43 Diperbarui: 12 Desember 2018   03:04 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://www.jerrygilligan.com

Aku pernah berkata
di antara bunga-bunga salju yang jatuh
lalu membekukan ruang hampa di atas genggaman
bahwa Desember tidak akan mengkhianati kita.

Lalu kenyataan yang dingin itu menghempas
sedingin badai yang menerbangkan keping-keping kenangan
kembali kepadanya
kepada Desember yang baru saja mengunyah air mataku.

Tapi aku akan tetap mengingat pohon perdu dan pucuk-pucuk pinus
yang membuka tangannya  kepada kita
seperti istana yang menyambut raja dan permaisurinya
juga aroma jasmine dari rambutmu
dan desa yang selalu berselimut salju setiap pengujung tahun.

Aku pernah berkata
di antara bunga-bunga salju yang jatuh
dan aroma jasmine yang menguar
bahwa seperti Februari,
Desember tidak akan mengkhianati kita.


Lalu kenyataan yang dingin itu menghempas kenangan
sedingin teras gereja desa yang menyambutmu dan lelaki asing itu
dan dalam gaun pengantin seputih salju
kamu membiarkan Desember mengunyah air matamu.

---


kota daeng, 11 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun