Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jika Saja Kita Berpijak pada Filsafat Thales

6 Desember 2017   13:22 Diperbarui: 6 Desember 2017   13:41 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak Tanah Longsor Akibat Hujan (foto: pacitannews.com)

Bagi Thales, air adalah sebab yang pertama dari segala yang ada, juga yang menyebabkan akhir dari segala yang ada itu. Dunia ini diawali oleh air dan berakhir juga karena air, atau dengan perkataan filsuf, air adalah subtract (bingkai) dan substansi (isi). Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, maka tak ada jurang pemisah antara hidup dan mati. Semuanya satu.

Kepercayaan batin Thales adalah animisme. Yaitu kepercayaan bahwa bukan hanya yang hidup saja yang mempunyai jiwa, tetapi juga benda mati mempunyai jiwa. Aristoteles menamakan pendapat Thales yang meyatakan bahwa jagat raya ini memiliki jiwa dengan nama hylezoisme.

Terlepas dari cara pandang Thales untuk memberikan pendasaran rasional terhadap asal muasal dunia ini, bahwa air sumber dari segala sesuatu. Yang kemudian banyak ditentang oleh filsuf dan pemikir-pemikir modern. Juga para teolog-teolog dunia. Namun satu yang briliant bahwa Thales sejatinya mau mengajarkan kita suatu kenyataan bahwa air itu jangan dianggap sepele

Jika saja kita berpijak pada cara pandang Thales, mungkin saja musibah-musibah banjir yang sering melanda tanah air kita akhir-akhir ini tidak akan terjadi. Kita pasti memiliki cara pandang dan perilaku yang benar-benar menata dengan bijak sumber daya air yang kita miliki. . Toh realiatanya kita membutuhkan air. Jika saja kita tidak mengola dan menata sumber daya air kita dengan baik, maka kita siap-siap kelaparan dimusim kemarau dan siap-siap menghadpi banjir dan tanah longsor di musim hujan.

Berikut Profil Singkat Thales yang saya kutif dari Wikipedea Berbahasa Indonesia

Thales

  • Lahir : 624--625 SM
  • Meninggal :  547--546 SM
  • Aliran         : Filsafat Ionian, Mazhab Miletos, Filsafat Alam
  • Minat utama:        Etika, Metafisika, Matematika, Astronomi
  • Gagasan penting :          Air adalah prinsip dasar segala sesuatu.

Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Ia juga dikenal sebagai salah seorang dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang oleh Aristoteles diberi gelar 'filsuf yang pertama' Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik.  Bersama dengan Anaximandros dan Anaximenes, Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun