Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Angkringan

18 November 2022   21:00 Diperbarui: 18 November 2022   21:00 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, sampai kapan ? Jika terus begitu, tidak ada solusi, risiko juga karena Hans adalah harapan keluarga. Adiknya masih SMP dan sebentar lagi ingin masuk SMK.

"Rokok dulu bos," Yudha meletakkan korek di hadapan pemuda itu sembari mengambil sendok bekas makannya. Hans meraih rokok di dekat kerupuk, menyalakannya perlahan, menghisapnya dalam-dalam dengan mata terpejam. Bagi Hans, merokok di angkringan Yudha mampu menenangkan suasana sebentar. Setidaknya melupakan permasalahannya mencari pekerjaan yang terus bermunculan berbagai pertanyaan di benaknya.

Yudha hanya tersenyum tipis. Ia tidak berani berkomentar banyak. Meski sebenarnya ada banyak usulan pekerjaan yang bermunculan untuk disarankan pada hans. Akan tetapi, tidak disampaikan karena Yudha tahu betul impian Hans.

Setelah puas merokok, Hans mulai membuka pembicaraan.

"Kalau sampai bulan depan saya tidak bekerja, apakah saya boleh bekerja di sini, Mas ?" kata Hans dengan mata penuh harapan. Kedua tangannya merapikan meja angkringan.

"Sepertinya, saya tidak bisa memakai ijazah S1 saya,"


Mendengar ucapan pemuda itu, seketika Yudha mematikan rokoknya. Beberapa saat ia memilih terdiam, menatap Hans. Mencoba memastikan bahwa apa yang dikatakan Hans itu benar dari dalam dirinya.

Padahal ketika masih SMA, saat Yudha diminta kuliah, ia langsung menolaknya. Ia ingin menjadi penyair. Meski, jelas-jelas penghasilan jadi pembuat puisi tidak menentu. Bagi Yudha, idealisme lebih penting dari kuliah. Akan tetapi, ia tidak melihat itu ada di dalam diri Hans.

"Kamu jangan pesimis begitu, Mas. Kamu punya ijazah S1," Yudha menyalakan rokok kembali.

"Aku yakin, pasti ada pekerjaan yang sesuai dengan keinginanmu. Cuma belum ketemu saja atau malah kamu yang harus membuat pekerjaan itu."

Hans menggeleng dan tersenyum. "Mas, apa kamu tahu ? Mereka yang S2 saja sulit mendapatkan pekerjaan. Apalagi saya yang S1 tapi lulus 6 tahuni ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun