Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan dalam Keluarga: Mengupayakan Pemerataan Pendidikan sebagai Gerbang Merdeka Belajar

12 Mei 2022   14:30 Diperbarui: 12 Mei 2022   14:43 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dahulu, mungkin anak seolah dititipkan kepada sekolah untuk belajar dan berkuliah ketika di kampus. Sebelum itu, tentu anak membawa pandangan dan praduga tersendiri. Saya merasakan ini ketika belajara beradaptasi dalam dinamika kampus. Peran orangtua mendidik saya dalam budaya Jawa akan sangat berlawanan ketika berjumpa dengan teman-teman yang lain. 

Teman-teman di perkuliahan tentu biasanya berasal dari suku yang berbeda. Dalam dinamika itu, saya merasakan kaget dalam pergaulan. Ada ritme dan ranah pergaulan yang berbeda. Saya merasakan bagaimana peran orangtua dalam memberikan pandangan awal dan membentuk pandangan saya juga memiliki implikasi pada bagaimana saya bersikap pada teman-teman. 

Dalam hal ini, saya melihat bahwa peran orangtua dalam pendidikan keluarga memiliki fungsi meletakan pandangan dasar dan beberapa nilai hidup yang penting. 

Meskipun, nilai-nilai hidup itu akan diolah dalam proses pendidikan anak sesuai dengan konteksnya. Saat ini dalam konteks merdeka belajar dan kampus merdeka, tentu peran orangtua juga memiliki implikasi dalam mendukung serta mengupayakan apa yang terbaik bagi anak-anak mereka di kemudian hari. Pendidikan keluarga menjadi dasar dalam berproses bersama ketika mengikuti kampus merdeka serta merayakan merdeka belajar.

Pendidikan Keluarga sebagai Pondasi Pemerataan Pendidikan

            Merdeka belajar dapat dilihat sebagai kebebasan untuk belajar dan mengembangkan kapasitas diri di luar dari apa yang dipelajarinya. Ini memiliki peran dan dasar yang penting untuk berproses. Anggapan dasar mengenai apa itu belajar perlu diolah dan direflesikan bersama. 

Sebelum lebih jauh, menarik untuk melihat dalam pendidikan keluarga. Pendidikan dalam keluarga biasanya denga mudah merefleksikan kalau pendidikan itu untuk memiliki kehidupan yang lebih baik lagi dari kondisi keluarga saat ini. Dalam pandangan ini, saya melihat bahwa pendidikan itu menjadikan orang untuk bisa lebih bahagia dalam menjalani kehidupan. 

Ibaratnya semakin memperoleh pendidikan dengan kemerdekaan belajar, tentu harapannya semakin bahagia kehidupannya. 

Kebahagiaan hidup di masa mendatang menjadi semangat tersendiri dalam melaksanakan proses pendidikan keluarga. Lalu, bagaimana kaitannya dengan pemerataan pendidikan. Untuk menjawabnya, tentu kita perlu menyadari bersama bahwa setiap keluarga berada dalam konteks yang berbeda. 

Keberagaman konteks ini kadang menimbulkan permasalahan dalam memandang apa itu belajar. Sehingga peran keluarga juga penting, untuk meluruskan serta memberikan refleksi akan nilai-nilai hidup, setidaknya untuk membentuk menjadi orang yang mau untuk terus belajar. 

Kemauan untuk belajar dan keterbukaan terhadap hal yang baru, bahkan dengan hal yang mungkin tidak membuatnya nyaman merupakan nilai dan kaitan pentinbg bagaimana proses dalam keluarga berkenaan dengan pemerataan pendidikan. Ini bisa melepaskan kesenjangan dalam berbagai konteks keluarga, setidaknya untuk mau terbuka dan berdialog bersama. Melepaskan apa yang menjadi kedirian serta keakuan yang mungkin saja menutupi kebersamaan dalam belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun